Pixel Codejatimnow.com

Server Induk Trouble, Pelayanan Dispendukcapil Ponorogo Lumpuh

 Reporter : Erwin Yohanes Mita Kusuma
Suasana kantor Dispendukcapil Ponorogo yang sepi.
Suasana kantor Dispendukcapil Ponorogo yang sepi.

jatimnow.com - Selama dua hari warga Ponorogo dipastikan tidak bisa mengurus segala macam jenis kependudukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Ponorogo.

Pasalnya, server induk trouble mulai dari Senin (21/5/2018), dan kerusakan tersebut diprediksi baru bisa diatasi sampai Rabu (23/5/2018) esok.

Di kantor Dispendukcapil Komplek Perkantoran Pemkab Ponorogo yang ada di Alun-Alun Ponorogo terlihat sepi, pelayanannya pun otomatis lumpuh.

Karena memang seluruh warga yang sempat datang pada pagi hari harus balik lagi karena tidak bisa dilayani.

"Iya memang ada trouble di server kami yang mengatur komunikasi data antara sistem komputer dengan hardisk," tutur Administrator Database Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Anwar Taufiq, Selasa siang.

Menurutnya, pelayanan mengalami trouble sejak Senin (21/5/2018) sekitar pukul 11.30 WIB. Dan diperkirakan server baru selesai diperbaiki Rabu (23/5/2018). Normalnya bisa digunakan pada Jumat (25/5/2018).

"Tim teknisi sudah menangani tapi tetap belum stabil. Sudah berusaha maksimal tapi tidak bisa. Akhirnya harus dibawa ke servis center," terang Anwar.

Baca juga:
Jadwal Layanan Publik di Mojokerto Selama Ramadan, Pj Wali Kota: Tetap Normal

Anwar menerangkan teknisi Dukcapil sebenarnya sudah melakukan usaha perbaikan namun karena yang mengalami kerusakan adalah hardware.

"Jika dilakukan perbaikan sendiri ditakutkan ada kerusakan karena disitu data base utama. Jadi kami bawa ke servis center di Surabaya," ujarnya

Anwar menegaskan, kerusakan ini penyebab utamanya adalah hardware bukan karena di hack oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. "Ini murni kerusakan hardware bukan karena oknum," papar dia.

Akibat kerusakan ini, setidaknya pelayanan pencetakan administrasi kependudukan seperti pencetakan e-KTP, KTA dan Kartu Keluarga (KK) terhambat.

Baca juga:
Klarifikasi SMAN 3 Surabaya: Hanya Beberapa Siswa Sempat Tolak Perekaman E-KTP

"Kalau nanti dibuka tidak akan ada penumpukan hanya mungkin ketambahan saja, sehari ada 500 cetak e-KTP, 300 KK, 80 akta," bebernya.

Anwar mengaku saat ini sistem server yang ada di Dispendukcapil belum ideal. Seharusnya, ada dua server yang bisa menggandakan data. "Di sini belum ideal servernya," pungkasnya.

Reporter: Mita Kusuma
Editor: Erwin Yohanes