Pixel Codejatimnow.com

Mengenal Gerakan 'Batu Terus Menanam 1 Nama 1 Pohon'

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Achmad Titan
DLH dan DPUPR Kota Batu bersama Among Tani Foundation (ATF) membahas persiapan gerakan 'Batu Terus Menanam 1 Nama 1 Pohon'
DLH dan DPUPR Kota Batu bersama Among Tani Foundation (ATF) membahas persiapan gerakan 'Batu Terus Menanam 1 Nama 1 Pohon'

jatimnow.com - Untuk terus melestarikan lingkungan, Pemkot Batu menggelar 'Batu Terus Menanam 1 Nama 1 Pohon' pada 17 Oktober 2020. Gerakan ini digelar dalam rangkaian peringatan HUT ke-19 Kota Batu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Aris Setiawan menyebut, 'Batu Terus Menanam 1 Nama 1 Pohon' merupakan gerakan sosial dan mandiri yang bakal diwujudkan dengan menanam pohon dan merawatnya secara individual dan keluarga.

Aris menambahkan, kegiatan yang diinisiatori Among Tani Foundation (ATF) itu bertujuan jangka panjang, yaitu menciptakan hutan dalam kota dan wilayah urban (pemukiman) yang bisa berdampak pada tampilan kota dan menyedot animo wisatawan.

Aris pun berharap seluruh masyarakat bisa bekerjasama mensukseskan penanaman 10 ribu bibit pohon. Sebab perkembangan investasi yang begitu cepat harus selaras dengan lingkungan yang terjaga dan berkualitas.

"Karena merawat lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerinah, tapi seluruh masyarakat Kota Batu baik di desa dan perkotaan secara bersama-sama," terang Aris, Selasa (13/10/2020).

Sementara Kabid Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu, Dian Fachroni menyebut sudah menyiapkan titik-titik yang ada di 19 ruas jalan protokol di tiga kecamatan.

Sekarang, lanjut Dian, DPUPR Kota Batu sedang memetakan lokasi mana saja dan jenis pohon apa saja. Setelahnya dilakukan penggalian lubang serta media tanam agar nanti peserta yang berpartisipasi tidak kesulitan.

"Kita siapkan 19 tempat di 19 ruas jalan Kota Batu sebagai wujud memontum umur Kota Batu. Kegiatan pun dimulai pada jam 10 siang," jelas Dian.

Ketua Panitia, Fitriatul Ani memaparkan, untuk lokasi bisa di setiap halaman rumah warga, halaman kantor, wilayah bisnis, tepi jalan raya, mata air terdekat, lokasi gersang terdekat hingga desa-desa dan kelurahan.

Baca juga:
Warga Sidoarjo Taman Pohon di Jalan Rusak, Bagaimana Ini Pak Bupati?

"Nanti secara simbolis kita gelar di kantor ATF bersama Forkompinda, DPUPR dan DLH," ungkap Ani.

Untuk mengikuti acara ini, peserta bisa mencari atau menemukan lokasi gersang di sekitar rumah atau kantor atau tempat usaha. Bagi peserta yang tidak punya lahan tanam dan butuh informasi titik lokasi penanaman lainnya bisa mendapatkan informasi di ATF.

Langkah pertama bisa mendaftarkan diri anda link httos: bit.| REGISTRASI-lNAMAlPOHON. Memilih zona yang diinginkan seperti ruas jalan kecamatan, desa dengan menghubungi petugas dari ATF yang akan memandu zona penanaman, jenis pohon yang cocok dan teknis penanaman.

"Petugas ATF juga akan memberikan format label sesuai zona dan titik tanam yang dipilih untuk spesikasi pohon tinggi minimal satu meter, berkayu keras, bukan semak, jenis sesuai karakteristik lokasi yang dipilih," paparnya.

Baca juga:
Wali Kota Pasuruan Luncurkan Gerakan Sedekah Bibit Pohon sebagai Pembangunan Berkelanjutan

Ani mencontohkan jenis tanaman yang ditanam seperti tabebuya, bungur, soga, dadap wangi atau pohon buah. Lalu tanam pohonnya dengan baik di titik tanam yang telah dipilih. Jika sudah tempel label nama penanam sebagai penanda, nama juga sebagai pengingat akan tanggungjawab perawatan.

"Partisipan juga bisa merekam kegiatan penanaman melalui bentuk video dengan mengatakan 'Saya (nama) mendukung dan berpartisipasi dalam gerakan 1 Nama 1 Pohon. Dan unggah video di medsos pribadi. Bisa Instagram, FB, TikTok atau YouTube. Tujuannya agar bisa mengajak warga lainnya," bebernya.

Ani mendorong semua kalangan bisa ikut, karena Kota Batu sebagai kawasan penyangga air dan oksigen di Jawa Timur. Kemudian bisa menggelorakan semangat terus menanam kepada warga KWB dan wisatawan.

"Banyaknya investasi di Kota Batu jangan sampai melalaikan penghijauan sehingga menyebabkan lahan kritis yang berdampak pada menyusutnya mata air," tandas Ani.