jatimnow.com - Debat publik perdana Pilkada Ponorogo 2020 telah digelar dengan lancar oleh KPU setempat. Dalam debat tersebut terdapat perbedaan data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang disampaikan kedua pasangan calon (paslon).
Dalam debat Minggu (1/11/2020) malam itu, Calon Bupati (Cabup) Nomor Urut 1, Sugiri Sancoko mengungkapkan bila IPM di Ponorogo berada di peringkat nomor dua dari bawah Ngawi, Madiun dan Trenggalek. Namun Giri tidak menyebut angkanya.
Sementara Cabup Nomor Urut 2, Ipong Muchlissoni meragukan apa yang disampaikan Giri. Angka yang dikantongi Ipong, Tahun 2015 IPM Ponorogo 68,16 persen dan Tahun 2019 naik menjadi 70,56 persen.
Menurut Ipong, angka tersebut masuk dalam kategori tinggi dan dari data yang diketahuinya, IPM Ponorogo bukan terbawah di Jawa Timur maupun se eks Karesidenan Madiun.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Ponorogo, pada Tahun 2018, IPM di Bumi Reyog mencapai 69,91 persen. Di Tahun 2019 naik menjadi 70,56 persen atau tumbuh sebanyak 0,93 persen.
Baca juga:
Serahkan Diri, Terpidana Kampanye Hitam Pilkada Ponorogo Ditahan di Rutan
"IPM ini untuk mengukur keberhasilan dalam mengupayakan membangun kualitas hidup manusia," kata Kepala BPS Ponorogo, Siswi Harini, Rabu (4/11/2020).
Menurutnya, IPM sebanyak 70,56 itu menjadikan Ponorogo dalam kategori tinggi. Hal itu naik, karena sebelumnya dalam kategori sedang.
"Ada tiga komponen untuk pembentukan IPM. Yakni kesehatan, pendidikan dan pengeluaran per kapita," papar Harini.
Baca juga:
Unggul Quick Count, Pendukung di Ngawi dan Ponorogo Cukur Gundul
Harini menjelaskan, dalam komponen kesehatan, pada Tahun 2019, umur harapan hidupnya mencapai 72,65 tahun. Untuk komponen pendidikan yaitu Rata-rata Lama Sekolah (RLS) 7,21 dan Harapan Lama Sekolah (HLS) 13,72. Sementara pengeluaran per kapita sebesar Rp 9,88 juta per tahun.
"IPM Ponorogo 2019 ini disampaikan pada Tahun 2020. Peningkatan hingga 70,56 inilah yang menjadikan Ponorogo sebagai kabupaten kategori tinggi," tandasnya.