Pixel Codejatimnow.com

Pilihan Pembaca: Bocah Ditemukan hingga Rel Trem Peninggalan Belanda

Editor : Redaksi  
Bocah yang ditemukan di Magetan
Bocah yang ditemukan di Magetan

jatimnow.com - Berita bocah laki-laki ditemukan di Magetan menjadi pilihan pembaca pertama pada Rabu (11/11/2020). Selanjutnya PDIP diminta tak jumawa atas munculnya Banteng Ketaton. Berita berikutnya adalah rel trem peninggalan Belanda ditemukan di Kota Malang.

Redaksi merangkum ketiga berita itu:

Bocah Laki-laki Ditemukan di Magetan, Mungkin Anda Keluarganya?

Seorang bocah laki-laki ditemukan di Desa Ginuk, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan. Saat ditemukan warga, bocah tersebut mengenakan baju kotak warna biru putih dan memakai kacamata hitam.

Kapolsek Karas, AKP Bayu Nirbaya Bhakti membenarkan jika bocah itu telah dibawa oleh warga ke Mapolsek.

"Sudah dibawa ke Mapolsek Karas. Kata warga yang bawa itu, bocah berada di pinggir jalan besar," ujar AKP Bayu, Rabu (11/11/2020).

Muncul Banteng Ketaton, PDIP Diminta Tak Jumawa

Baca juga:
5 Berita Trending Pekan Ini: Nomor 2 Jomblo Dilarang Iri

Pengamat politik dari Parliementary Watch Jawa Timur Umar Sholahudin menilai PDI Perjuangan (PDIP) terlalu percaya diri menghadapi Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020.

Umar juga menilai munculnya kader-kader PDIP, Banteng Ketaton Surabaya yang beralih memberikan dukungan untuk Pasangan Calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Surabaya Nomor Urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno (MAJU), juga bakal menjadi kerikil-kerikil politik.

"Munculnya Banteng Ketaton ini menjadi ujian politik bagi PDIP, karena bagaimanapun juga kader-kader 'pembelot' adalah kader ideologis. Apabila tidak ditangani serius bisa menjadi kerikil politik di internal PDIP," ujar Umar, Rabu (11/11/2020).

Rel Trem Peninggalan Belanda Ditemukan di Kota Malang

Baca juga:
5 Berita Trending Pekan Ini: Nomor 3 Jangan Ditiru Maszeeh!

Pekerja proyek pembangunan Kayu Tangan Heritage, Jalan Basuki Rahmat, Kota Malang menemukan rel trem diduga peninggalan zaman Kolonial Belanda.

Temuan itu didapat setelah alat berat yang dikendalikan pekerja menyikap aspal jalan. Aspal itu nantinya akan diganti dengan paving. Diperkirakan rel ini sangat panjang dan jadi salah satu akses penghubung.

Sekretaris Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Malang, Agung H Buana menduga rel itu bekas Malang Stoomtram Mij (MS) pada Tahun 1895 silam. Atas temuan itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI).