jatimnow.com - Sekitar Rp 328 triliun dana investasi dari dalam negeri maupun luar negeri masih ngendon belum bisa digelontorkan, karena masih menunggu perkembangan situasi keamanan dari Pemerintah Provinsi Jatim.
Para pengusaha dari luar dan dalam negeri itu akan berkumpul dan menanyakan ke Gubernur Jatim, Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya tentang update situasi keamanan di Jatim.
"Ada 328 triliun izin prinsipnya sudah ada di kita. Dari jumlah itu, 248 triliun dari PMA (penanaman modal asing) dan 60 triliun dari PMDN (penanaman modal dalam negeri," kata Gubernur Jatim Soekarwo kepada wartawan usai buka bareng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim dan wartawan Pokja Pemprov Jatim di gedung negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Sabtu (26/5/2018).
Soekarwo mengatakan, pasca ledakan bom di beberapa gereja dan Polrestabes Surabaya, PMDN cenderung langsung landing. Pasalnya, mereka sudah tahu kulturnya masyarakat Jawa Timur dan tahu kondisi Indonesia.
Sedangkan PMA yang akan menanamkan investinyas total Rp 248 triliun, para pengusaha akan berkumpul di Hotel Majapahit pada 30 Mei mendatang.
"Pada 30 Mei nanti, para pengusaha akan bertemu kita di Hotel Majapahit dan nanti yang akan menjelaskan adalah para pengusaha yang ada di Indonesia," tuturnya.
Gubernur yang biasa disapa Pakde Karwo menambahkan, banyak negara yang akan menanamkan investasinya seperti dari Singapura, Jepang, China. Investasi tersebut di bidang oil and gas, chemical.
"Banyak negara, tapi paling besar itu lewat Singapura sebagai transito dari investasi. Kedua dari Jepang lewat dari Malaysia dan ada yang langsung dari Jepang. Dari China ada yang lewat dari Inggris dan negara-negara lain," terangnya.
Ia menambahkan, dirinya bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, juga akan menjelaskan tentang kondisi keamanan di Jatim pasca ledakan bom di Surabaya.
Baca juga:
ASN Pemprov Jatim Dilarang Pakai Mobil Dinas untuk Mudik Lebaran
"Karena sampai kemarin kondisi di Jatim nggak ada yang kayak kemarin (ledakan bom gereja dan Polrestabes Surabaya) itu. Lah ini yang kemudian dijelaskan nanti oleh pak kapolda, pangdam dan saya, akan menyampaikan bahwa, kondisi ini sudah terkendali," katanya.
"Dan semua akar permasalahan sudah dideteksi, tinggal pendekatannya, sentuhan dan halus keras menurut presiden itu apa," tambahnya.
Gubernur Jatim dua periode ini mengatakan, calon investor dari luar negeri itu heran dengan kejadian ledakan bom di Surabaya.
"Yang menjadi heran dia itu, sekian tahun tidak ada apa-apa kok ada apa-apa seperti itu. Itu (penilaian dari investor asing) menurut kita juga bagus, karena juga ada imbasnya yang bagus dengan undang-undang yang baru itu (tentang penindakan terhadap terorisme). Saya kira itu bagus sekali," jelasnya.
Ia menegaskan kembali, forum pimpinan daerah (forpimda) Jatim akan terus berusaha menyakinkan kepada calon investor asing untuk tetap menanamkan investasinya.
Baca juga:
Diserahkan Mendagri, Banyuwangi Raih Peringkat Pertama Kinerja Pemkab Se-Indonesia
"Kita yakinkan bahwa ada gangguan seperti itu, gangguan internasional. Saya kira tidak hanya di Indonesia saja. negara adikuasa seperti Amerika Serikat saja ada gangguannya terus," tandasnya.
Reporter: Jajeli Rois
Editor: Arif Ardianto
URL : https://jatimnow.com/baca-3139-pascabom-surabaya-gubernur-rp-328-triliun-dana-investasi-ngendon