jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo selama lima tahun telah merevitalisasi 15 pasar yang ada di Bumi Reog.
"Selama 5 tahun ada 15 pasar yang kami revitalisasi," kata Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disperdakum) Ponorogo, Addin Andanawarih, Selasa (17/11/2020)
Ia menyebut, kelima belas pasar itu adalah Pasar Badegan, Sumoroto ada 2 pasar, Slahung, Balong, Jetis, Bungkal, Tamansari (Sambit), Pulung, Jenangan, Pasar Pon, Tonatan, dan Sawoo ada 2 pasar.
"Semua sudah selesai direvitalisasi. Tinggal Pasar Legi pada Maret 2021 sudah bisa ditempati," urainya.
Untuk 2021 nanti, ada dua pasar yang diusulkan kembali direvitalisasi. Kedua pasar itu ada di Kecamatan Jetis dan Balong.
Menurutnya, tidak semua pasar di 21 kecamatan direvitalisasi karena bukan dibawah kendali Disperdakum.
"Tidak semua kecamatan ada pasar desa. Ngebel juga ada tapi pasar daerah. Itu masuknya Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa," jelas Addin.
15 pasar yang telah direvitalisasi itu berbanding terbalik pada 2010-2014. Dalam kurun waktu itu, hanya 3 pasar yang direvitalisasi yaitu Pasar Balong, Tonatan dan Jetis.
"Itu pun hanya los saja. Tidak secara keseluruhan perbaikannya," jelasnya.
Dari hasil evaluasi, secara umum dibandingkan dengan sebelum direvitalisasi maka pasar rakyat mengalami peningkatan omzet rata-rata di atas 20 persen.
Baca juga:
Pemkab Ponorogo Siapkan Struktur Baru, 3 OPD Diprediksi Pecah
"Artinya dengan adanya peningkatan omzet ini, perekonomian di tingkat pasar rakyat mengalami peningkatan melalui transaksi yang ada," ujarnya.
Addin mengemukakan peningkatan penjualan ini banyak dipengaruhi oleh pembenahan fisik dan manajemen yang dilakukan pada pasar-pasar.
Revitalisasi ini pun disebutnya banyak mendorong peralihan kunjungan konsumen yang sebelumnya lebih memilih ritel modern.
Dia mencontohkan seperti Pasar Tonatan yang sebelumnya becek saat hujan.
"Pembeli yang masuk sebelumnya harus menunggu karena becek. Sekarang tidak ada lagi," jelasnya.
Baca juga:
Apel HSN 2024 di Ponorogo, Pjs Bupati Ajak Santri Berperan Bangun Negeri
Untuk dana yang digelontorkan buat revitalisasi, ia menyebut Pasar Sumoroto, Bungkal, Sawoo dan Pulung masing-masing Rp 5 Miliar.
Sementara Pasar Tamansari di Kecamatan Sambit menghabiskan dana Rp 3.5 Miliar. Sedangkan Pasar Tonatan dananya Rp 1.8 Miliar.
"Satu pasar dengan pasar lain berbeda. Tergantung besarannya. Juga tergantung dana yang diberikan APBN karena memang ini dari APBN," sebutnya.
Revitalisasi pasar tidak hanya bangunan fisik. Tetapi juga memberikan fasiltas seperti toilet, musala dan tempat laktasi.
"Itu semua agar warga tidak ragu berbelanja di pasar," pungkasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-31444-5-tahun-pemkab-rampungkan-revitalisasi-15-pasar-di-ponorogo