Pixel Codejatimnow.com

Pilwali Surabaya 2020

Surat Risma Berisi Promo 'ErJi', Kakak Whisnu: Tak Lagi Indahkan Etika

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Jajeli Rois
Jagad Hari Seno, kakak kandung Wakil Wali Kota, Whisnu Sakti Buana
Jagad Hari Seno, kakak kandung Wakil Wali Kota, Whisnu Sakti Buana

jatimnow.com - Jagad Hari Seno, kakak kandung Wakil Wali Kota, Whisnu Sakti Buana menyorot surat yang disebut dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk warga Kota Pahlawan yang dikaitkan dengan Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Tahun 2020.

Seno putra sulung mendiang inisiator PDI Perjuangan, almarhum Soetjipto mengatakan Risma diakhir masa jabatannya yang seharusnya dikenang sebagai wali kota yang menghias Surabaya dengan taman yang indah, malah membuat kebijakan yang dinilai tidak memiliki etika.

Baca juga: 

"Surat yang sarat kepentingan politik dikirimkan Risma kepada warga Surabaya," ujar Seno, Kamis (3/11/2020).

Ia juga mendengar kabar, Surat Risma yang materi isinya diantaranya mengajak memilih pasangan calon nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armudji (ErJi) banyak mendapatkan penolakan dari kader Pos Yandu, Jumantik, kader Paud, Ketua Rukun Tetangga (RT) dan beragam elemen masyarakat lainnya menunjukkan bentuk perlawanan warga.

"Ajakan Risma yang disambut dengan penolakan demi penolakan, menggelora menjadi sebuah perlawanan. Perlawanan warga, perlawanan Arek-arek Suroboyo kepada Risma, kepada oligarki Risma," ujarnya.

Seno menegaskan, seharusnya Risma sebagai wali kota harus memberikan contoh yang baik di akhir masa jabatannya.

"Risma, diakhir masa jabatannya yang seharusnya dikenang sebagai wali kota yang menghias Surabaya dengan taman yang indah. Hanya karena ambisi pribadinya berupaya membangun oligarki politik dengan pencitraan yang kuat dan tanpa batas, sehingga tidak lagi mengindahkan etika," terangnya.

"Sayangnya harus diakhiri dengan perlawanan Arek-arek Suroboyo melawan oligarki Risma," tambah Seno.

Arek Suroboyo yang lama berkecimpung menjadi anggota PDI Perjuangan ini mengajak seluruh eleman warga Surabaya untuk menolak ajakan Risma untuk memilih paslon nomor 1, demi kemenangan warga Kota Pahlawan.

"Arek-arek Suroboyo, warga Surabaya, saudara-saudara, kawan-kawan seperjuangan, dengan segenap kerendahan hati dan semangat kemenangan yang berkobar-kobar. Saya sampaikan terima kasih setulus-tulusnya atas segala dukungan seluruh warga Surabaya yang telah berani melawan oligarki Risma," ujarnya.

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

Penolakan ajakan Risma tersebut sebagai titik awal kemenangan bersama, kemenangan seluruh partai politik, kemenangan seluruh aparatur sipil negara (ASN), kemenangan seluruh warga Surabaya untuk perubahan besar yang lebih maju kota Surabaya dan makmur warganya.

"Arek-arek Suroboyo, warga Surabaya, saudara-saudara, kawan-kawan seperjuangan. Ini adalah titik kemenangan kita bersama. Sebuah perubahan besar akan kita sambut untuk Surabaya," terangnya.

"Saatnya kita WANI (berani) bersama-sama MAJU untuk Surabaya. 9 Desember nanti, kita berbondong-bondong menuju TPS. Kita coblos 02 (Machfud Arifin-Mujiaman) wujudkan kemenangan demokrasi dan bebasnya Surabaya dari oligarki Risma," tuturnya.

Seno mengajak warga Surabaya mulai dari yang tinggal di kampung-kampung hingga perumahan, untuk meraih kemenangan di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 9 Desember 2020.

"Lawan Risma. Lawan Eri-Armuji. Karena kekalahan Risma, kekalahan Eri-Armuji adalah kemenangan bagi seluruh partai politik. Kemenangan bagi seluruh ASN dan tenaga kontrak di Pemerintah Kota Surabaya. Kemenangan bagi seluruh warga di kampung-kampung, warga di perumahan-perumahan. Kemenangan bagi Surabaya," ujar Seno dengan semangat.

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

"Arek Suroboyo wani ngelawan, lek gak wani duduk arek Suroboyo (Orang Surabaya berani melawan, kalau tidak berani, bukan orang Surabaya). Merdeka," jelas Seno.

Sementara itu, Ahmad Hidayat Juru Bicara Erji saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp (WA) mengatakan, banyak warga yang bergembira dan setuju dengan anjuran Wali Kota Risma untuk tidak golput, datang ke TPS-TPS dan memilih paslon Erji.

"Banyak warga yang melaporkan kepada kami. Warga senang dan gembira menerima surat personal dari Bu Risma. Warga tidak menyangka akan dapat suprise," kata Hidayat.

Kegembiraan dan antusiasme warga itu kata Hidayat, membuktikan Bu Risma sangat dipercaya dan dicintai warga Surabaya. Berkat kerja kerasnya membangun kota, berkat kegigihan menutup Dolly, metransformasikan perekonomian rakyat.

"Berkat kebijakan-kebijakan prorakyat seperti pendidikan gratis dan akses layanan kesehatan gratis yang dikerjakan selama 10 tahun pemerintahan Bu Risma," katanya.