jatimnow.com - PT Utomo SolaRUV melalui PT Utomo Juragan Atap Surya Indonesia menjadi distributor tunggal dan service center resmi untuk Sungrow Power Supply di Indonesia.
Hal itu merupakan bentuk kerjasama PT Utomo Juragan Atap dengan Sungrow Power Supply, perusahaan asal Tiongkok. Kerjasama dimulai sejak awal Desember 2020. Utomo SolaRUV maupun PT Utomo Juragan Atap Surya Indonesia merupakan bagian dari kelompok usaha PT Utomodek Metal Works Grup.
Sungrow Power Supply bergerak dalam pembuatan dan penjualan inverter fotovoltaik surya (PV). Produknya meliputi inverter yang terhubung ke jaringan PV, inverter string, inverter pusat, sistem pemantauan dan suku cadang opsional. Perusahaan ini didirikan Cao Ren Xian pada 28 November 1997 dan berkantor pusat di Hefei, China.
Sunggrow mengembangkan dan menyediakan solusi energi bersih. Juga mengkhususkan diri dalam bidang Research & Development, produksi, penjualan dan pelayanan perangkat catu daya energi baru untuk energi matahari, energi angin, system penyimpanan energi, system penggerak otomotif energi baru dan pelampung untuk pembangkit listrik PV terapung.
Direktur Utama PT Utomo Juragan Atap Surya Indonesia, Anthony Utomo menyebut bahwa Inverter PV yang merupakan produk inti Sungrow bahkan telah diakreditasi oleh sejumlah lembaga akreditasi internasional seperti TUV, UL, CSA dan otoritas internasional lainnya.
Sebagai perusahaan yang telah berpengalaman 22 tahun di bidangnya, Sungrow menyediakan pelayanan dengan kualitas prima untuk pembangkit listrik PV.
Produk dan layanannya telah menjangkau 60 negara melalui jaringan partner usahanya. Termasuk Jerman, Italia, Australia, Amerika Serikat dan Jepang. Didukung tim R & D yang terdiri dari para ahli di bidangnya.
"PT Utomodeck Metal Works berpengalaman lebih dari 44 tahun memproduksi dan pemasangan atap baja ringan tanpa sambungan. Berbagai produk kami digunakan di berbagai proyek pemerintah dan swasta di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Proyek Strategis Nasional," jelas Anthony melalui siaran pers yang diterima redaksi, Rabu (16/12/2020).
Anthony menambahkan, atap sejumlah Bandara Internasional di Indonesia diproduksi dan dikerjakan pemasangannya oleh Utomodeck. Antara lain Bandara Internasional Hasanuddin, Makassar, Bandara Internasional Juanda, Bandara Internasional Syamsuddin Noor.
Bahkan Bandara Internasional Oecuse, Timor Leste. Sejumlah stadion bertaraf internasional di sejumlah daerah di Indonesia, juga atapnya menggunakan produk Utomodeck.
"Berdasarkan pengalaman tersebut, Utomodeck mengembangkan bidang usaha dalam penyediaan pembangkit tenaga listrik dengan sumber energi baru dan terbarukan, yaitu PT Utomo SolaRUV dan PT Utomo Juragan Atap Surya Indonesia," paparnya.
Menurutnya, perusahaan ini bergerak di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Sudah banyak bangunan proyek yang pemasangan perangkat PLTS-nya dikerjakan oleh Utomo SolaRUV.
Sinergi bisnis antara Sungrow Power Supply dengan kelompok usaha Utomodeck Grup menjadi solusi penting dalam hal penyediaan dan pelayanan sumber energi baru di Indonesia. Selain ramah lingkungan, juga mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang cadangannya terus berkurang.
Anthony menjelaskan, kerjasama terjalin karena Sungrow Power Supply melihat potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia yang besar dan membutuhkan mitra lokal yang bisa diandalkan.
Baca juga:
Pasok 2.068 MW dari Pembangkit EBT, PLN Nusantara Power Sukseskan Pemilu 2024
Anthony melanjutkan, PT Utomo SolaRUV sebagai bagian dari Utomodeck Group dipinang menjadi distributor karena Utomodeck memiliki portofolio di bidang atap dan berkomitmen untuk membesarkan pasar PLTS atap di Indonesia.
Adapun produk yang dipasarkan adalah inverter untuk proyek perumahan, pabrik dan komersial, ESS (Energy Storage System) atau penyimpanan energi untuk proyek Off Grid maupun Power Conversion System (PCS). Sedangkan berkaitan dengan pangsa pasar, Anthony mengatakan terdiri dari residential atau perumahan dan industrial, komersial.
Ditambahkan Anthony, dengan dukungan Sungrow Power Supply yang merupakan produsen inverter terbesar di dunia dan produsen dengan bankability atau kelayakan dibiayai bank paling tinggi di dunia, maka Indonesia bisa menggapai target energi terbarukan lebih cepat dan esien karena didukung teknolgi terbaik oleh produsen kelas dunia.
"Sistem terbaru dari aplikasi Sungrow Power Supply Co., Ltd telah dipakai di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) milik PT PLN Pembangkit Jawa Bali (PJB) di kawasan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali," paparnya.
Sel surya yang digunakan di SPBKLU Denpasar Selatan memiliki spesikasi daya puncak sebesar 330Wp dengan jumlah modul surya sebanyak 48 buah. Penempatan modul disusun secara seri sebanyak 12 modul per string sehingga terbentuk 4 string atau 4 grup. Inverter yang digunakan memiliki kapasitas sebesar 15kVA 3 Fasa sebanyak 1 buah.
Pada sistem on-grid, listrik yang dihasilkan oleh sel surya langsung disalurkan ke jaringan PLN setelah lebih dulu diubah dari listrik DC menjadi AC dengan bantuan inverter.
Baca juga:
Gubernur Khofifah Resmikan 20 Titik PLTS di Jatim, Ini Daftar Lokasinya
Kelebihan sistem ini adalah tidak memerlukan biaya perawatan yang besar, lebih simpel dan lebih terjangkau dibandingkan sistem off-grid karena tidak membutuhkan baterei. Sel surya ini diharapkan akan semakin terciptanya energi yang bersih dan ramah lingkungan.
Produk yang diaplikasikan di SPBKLU Denpasar Selatan, Bali, merupakan pengakuan sistem Sungrow Power Supply yang telah teruji handal seperti halnya di proyek-proyek internasional. Juga saat ini Sungrow Power Supply Co., Ltd sedang menjajaki dukungan untuk Proyek PLTS Terapung di Cirata, yakni kerjasama dengan PJB dan PLN dengan kapasitas 145 MW.
Anthony tak menampik kerjasama dengan Sungrow Power Supply memiliki prospek yang sangat cerah mengingat Indonesia adalah negara berkembang dengan industri energi terbarukan yang sangat besar potensinya.
Sementara Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, operasional SPBKLU merupakan komitmen pemerintah dalam mendukung prgram percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Ini sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2019. Hingga saat ini telah beroperasi sembilan SPBKLU.
Saat digelar video conference, Rida menjelaskan, sesuai dengan roadmap SPBKLU, maka di Tahun 2025 nanti ditargetkan akan tersedia 10 ribu unit SPBKLU. Dan pada Tahun 2030 diharapkan akan tersedia 15.625 unit SPBKLU.