jatimnow.com - Hujan yang terus menerus di awal tahun sempat menganggu distribusi kentang dari petani Tengger ke para pedagang Pasar Induk Osowilangun Surabaya (PIOS).
Sempat para pedagang di PIOS tak memiliki stok kentang dari petani Tengger selama hampir satu minggu lebih.
Salah satu pedagang kentang yang lapaknya terdapat di Blok G PIOS, Ruli menyebutkan dagangannya sempat kosong selama seminggu lebih akibat tak ada kiriman kentang segar yang dikenal memiliki kualitas yang bagus dari Tengger.
"Baru hari ini saya punya stok lagi. Barusan ada kiriman datang sebanyak 2,5 ton. Kalau kemarin hampir seminggu lebih tak ada kentang yang datang," kata Ruli kepada jatimnow.com, Kamis (14/1/2021).
Pedagang asal Suramadu, Surabaya itu mengatakan jika penyebab terhentinya distribusi kentang dari petani ke PIOS karena hujan yang terus menerus turun selepas pergantian tahun baru.
Baca juga:
Rock Melon asal Blitar Jadi Favorit Pelanggan PIOS
"Karena hujannya terus-terusan petani menunda panen. Mereka menahan diri melakukan panen menunggu cuaca yang memungkinkan hasil panen yang bagus," terangnya.
Karena kondisi itu Ruli mengungkapkan jika harga kentang saat ini mengalami kenaikan. Meski begitu menurutnya kenaikan tersebut tidak terlalu signifikan, yakni hanya seribu rupiah saja.
"Naiknya gak seberapa kok. Kalau yang ukuran besar sebelumnya di harga Rp 9 ribu kini naik menjadi Rp 10 ribu. Begitu pun dengan ukuran sedang yang sebelumnya di harga Rp 8 ribu kini naik menjadi Rp 9 ribu," pungkasnya.
Baca juga:
Dapat Harga yang Bagus, Petani Gresik Ingin Pasok Hasil Panen Semangka ke PIOS
Berita ini kerjasama antara Pasar Induk Osowilangun Surabaya (PIOS) dengan jatimnow.com