jatimnow.com - Rumah sakit (RS) khusus penanganan dan perawatan pasien Covid-19 disediakan di perbatasan pintu masuk Surabaya, tepatnya di area Mal City Of Tomorrow (Cito). Meski di area mal, bangunan yang digunakan untuk RS ini bersekat.
Kesiapan operasional RS ini ditinjau Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana bersama Kepala Dinas Kesehatan Febria Rachmanita, Kamis (28/1/2021).
Peninjauan dilakukan untuk memastikan pembangunan RS Covid-19 secara prinsip bangunan dan medis sesuai dengan prosedur.
"Kita lihat kondisi kesiapan. Kita harus lihat situasinya, baik secara medis dan secara aturan itu betul-betul terpenuhi prinsipnya," ujar Whisnu di lokasi.
Whisnu menyebut bahwa dalam dua minggu terakhir ruangan ICU untuk pasien Covid-19 di RS Surabaya mencapai 100 persen. Sehingga dia berharap, apabila RS ini beroperasi, dapat mendukung penanganan Covid-19 di Kota Pahlawan, khususnya bagi pasien Covid-19 bergejala sedang hingga berat.
"Makanya saya tanya ini kalau buka rumah sakit, khusus Covid-19 berapa ICU-nya. Sebenarnya dijanjikan (pengelola) ada 16 (ICU). Tapi yang ready nanti dalam waktu dekat 8 ICU," ungkapnya.
Whisnu menambahkan, berdasarkan paparan dari pengelola RS, jumlah kamar dengan single bed yang siap sebanyak 105 unit. Kapasitas kamar di RS ini dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan ke depan.
"Kapasitasnya 105 tadi yang dipresentasikan. Tapi bisa up (naik) sampai 186. Dengan 8 ICU bisa nambah sampai 16 ICU," terang dia.
Salah satu yang menjadi catatannya dalam peninjauan kali ini adalah akses keluar masuk rumah sakit agar tidak bercampur dengan pengunjung mal.
"Tadi kita lihat agar tidak tercampur orang sehat dan orang sakit, saya sarankan kalau memang mau terbuka harus terpisah betul. Kalau pintu keluar mal masih ada sedikit bersentuhan dengan rumah sakit, itu kalau bisa digeser ya digeser. Jadi bisa terpisah antara mal dengan rumah sakit," ujarnya.
Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75
Whisnu menyebut bahwa pembangunan RS pintu masuk Surabaya ini berkonsep bagus. Sebab warga dari luar yang ingin berobat ke Surabaya tak harus masuk ke tengah kota.
"Atas saran dari Satgas Covid-19 bagus karena ada di perbatasan. Kalau ada dari luar kota mau masuk kita tampung di sini. Malah tadi diusulkan juga kalau ini bisa dibuka kita usulkan ke gubernur untuk mengadakan di kawasan utara rumah sakit yang baru untuk menampung," jelasnya.
Whisnu juga menjelaskan, berdasarkan catatan Dinkes Surabaya, Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit Surabaya sebelumnya sempat penuh. Sebab tak hanya menampung pasien Covid-19 dari dalam kota, meski saat ini kapasitas BOR ICU turun 90 persen dan BOR non ICU turun 73 persen.
"Jadi luapan ini kan kemarin sampai penuh, 50 persen dari luar kota. Otomatis keluarga (pasien) juga masuk ke kota kita. Nah, kalau itu bisa dicegah dari perbatasan itu kan bisa lebih clear lagi," sambungnya.
Sementara pengelola optimistis rumah sakit Covid-19 ini dapat memenuhi syarat dan prosedur, baik secara medis maupun bangunan. Pengelola menargetkan rumah sakit ini dapat segera beroperasi pada 18 Februari 2021.
Baca juga:
PKK Jatim dan Unicef Berkolaborasi Geber Imunisasi Anak Pascapandemi
"Kita akan mendukung pemerintah kota. Kami harapkan kita bisa bekerja sama, support pemerintah menyediakan (rumah sakit) ini," ungkap Direktur Siloam Hospital Group, Dr Anang Prayudi.
Menurut Dr Anang, pihaknya masih memanfaatkan tiga lantai untuk kebutuhan Fasilitas Pelayanan Kesehatan di rumah sakit. Namun jika ke depannya kebutuhan kamar untuk pasien Covid-19 masih dibutuhkan, bisa ditambah di lantai atas.
Sementara untuk tenaga kesehatan yang saat ini tengah disiapkan berjumlah 96 orang.
"Saat ini yang digunakan tiga lantai. Kalau tadi yang disebut Pak Wali Kota kami ready 186, karena tinggal menduplikasikan ke lantai atas-atas itu," pungkasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-33056-rs-baru-khusus-pasien-covid19-disiapkan-di-pintu-masuk-surabaya