Pixel Codejatimnow.com

2 Ekskavator Diterjunkan untuk Kubur Bangkai Puluhan Ekor Ikan Paus

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Budi Sugiharto
Foto: istimewa
Foto: istimewa

jatimnow.com - Puluhan bangkai ikan paus yang terdampar di perairan Desa Patereman, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Madura dikubur dengan jarak 70 meter dari bibir pantai dengan kedalaman 5 meter.

Dari data yang ada, terdapat 52 paus yang terdampar dan 49 diantaranya telah ditemukan dalam keadaan mati. Sedangkan 3 ekor paus sudah diupayakan kembali ke laut lepas.

Sayangnya, dua ekor paus yang telah diupayakan kembali ke laut lepas ditemukan mati meskipun telah dicoba hingga 4 kali pengembalian. Sehingga, hanya 1 ekor yang berhasil kembali ke laut lepas dan akan terus dipantau perkembangannya.

Baca juga: 

Proses penguburan ikan paus yang telah mati tersebut telah dilakukan penggalian dengan menggunakan dua ekskavator yang dikirim oleh Pemprov Jatim.

Informasi dari pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jatim, diketahui terdapat dua titik penguburan. Titik pertama untuk 25 ekor paus yang telah mati, sedangkan di titik kedua untuk 21 ekor paus.

Sedangkan satu ikan paus harus dikuburkan secara manual karena jaraknya cukup jauh dari titik penguburan, sedangkan 4 sisanya kemungkinan terseret arus ombak saat pasang terjadi.

Baca juga:
10 Survivor Peneliti Bangkai Paus di Pantai Surabaya Berhasil Dievakuasi, Perahunya Kandas Terjebak Lumpur

Proses penggalian dan penguburan juga berjalan cukup lancar dan cepat, serta tidak ditemukan kendala yang cukup berarti. Warga sekitar juga sangat kooperatif selama proses penggalian dan penguburan dilakukan.

Selain Pemprov Jatim, turut terjun langsung diantaranya pihak Balai Besar KSDA Jatim, perwakilan Kementrian Lingkungan Hidup, TNI, Polri, para relawan dan pegiat lingkungan, tokoh masyarakat, Forum Koordinasi di tingkat Kecamatan Modung, Bangkalan, serta perwakilan akademisi dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya sehingga permasalahan bisa segera teratasi. Menurutnya, ini merupakan bentuk kolaborasi dan sinergitas sebagai wujud kepedulian lingkungan.

"Terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak termasuk para nelayan dan relawan, sehingga masalah paus yang terdampar ini bisa segera kita atasi bersama. Ini adalah wujud rasa cinta dan peduli kepada lingkungan dan makhluk hidup di sekitar kita," kata Gubernur Khofifah dalam siaran pers yang diterima redaksi, Sabtu (20/2/2021).

Baca juga:
Bangkai Paus yang Terdampar di Pantai Bulusan Banyuwangi Digunakan Riset Unair

Khofifah menyampaikan, bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak Tim Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut untuk mengetahui penyebab terjadinya ikan paus terdampar di daerah Modung - Bangkalan tersebut.

Selain itu, pihaknya juga akan terus mengupdate terkait penelitian sampel dari ikan paus mati yang dilakukan oleh FKH Unair Surabaya.

"Kami akan terus mengupdate untuk sampel ikan paus mati yang dilakukan oleh FKH Unair. Hasil penelitian ini penting sebagai rekomendasi, agar kita bisa melakukan pencegahan sehingga tidak sampai terjadi kejadian yang sama," pungkas Gubernur Khofifah.