Pixel Code jatimnow.com

Selidiki Penyebab Longsor di Pamekasan, Polisi Gandeng BPBD dan TNI

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Zain Ahmad

jatimnow.com - Kapolres Pamekasan, AKBP Apip Ginanjar menyebut lima santriwati Pondok Pesantren An Nidomiyah yang tewas tertimbun longsor dari tebing setinggi 70 meter di Dusun Jeppon, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura, telah dibawa ke rumah duka.

Baca juga: 

Polisi menyebut masih melakukan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab pasti peristiwa tersebut bersama Tim BPBD, TNI serta Tagana.

"Iya, benar. Tadi setelah berhasil dievakuasi langsung dibawa ke rumah sakit, kemudian diantar ke rumah duka masing-masing. Sementara satu santriwati yang mengalami luka berat saat ini masih mendapat penanganan medis," kata AKBP Apip Ginanjar saat dihubungi jatimnow.com, Rabu (24/2/2021).

Ia menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 00.30 Wib. Namun, pihaknya mendapat laporan ada dua kamar santri di pondok pesantren tersebut tertimbun tanah longsor sekitar pukul dua pagi.

"Kami langsung melakukan pengecekan ke sana, termasuk melakukan olah TKP. Di belakangnya pondok santri putri itu memang tebing. Mungkin karena curah hujan tinggi, longsor dan menimbun dua kamar santri putri," jelasnya.

Saat kejadian, terdapat tujuh santriwati yang tengah beristirahat di dua kamar tersebut.

"Waktu itu yang berhasil dievakuasi ada empat (santriwati). Yang dua meninggal dunia, satu luka berat dan satunya selamat. Yang tiga masih tertimbun," tambah Apip.

Baca juga:
Diduga Lecehkan 4 Santriwati, Pengasuh Ponpes di Malang Ditetapkan Tersangka

Ketiga korban yang tertimbun itu baru bisa dievakuasi sekitar pukul 06.30 Wib. Mereka juga dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia.

"Korban yang meninggal dunia, tiga dari Jember, satu dari Sampang, dan satu dari Sumenep," kata mantan Kasubbagcatpers Baglitpers Ropaminal Divpropam Polri itu.

AKBP Apip mengungkapkan, Ponpes An Nidomiyah berada di perbatasan Pamekasan-Sumenep di pantai utara Pulau Madura.

Sebanyak 119 santri mondok dan belajar di sana, santri putri sebanyak 47 orang dan santri putra sebanyak 72 orang.

Baca juga:
Santriwati Banyuwangi Tinggalkan Ponpes, Alasannya Galau

"Nah, yang kena longsor ini, kamar yang putri dan yang paling pojok," tandasnya.

Ia menyebut, longsor terjadi tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. Tidak ada retakan tanah yang diketahui warga di bukit sekitar pondok pesantren.

"Longsor tidak pernah terjadi di sekitar lokasi kejadian. Kejadian ini yang pertama," pungkas Apip.