Pixel Codejatimnow.com

Ini Kronologi Tewasnya Mahasiswa UIN Malang saat Ikut Ekskul Silat

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Achmad Titan

jatimnow.com - Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang tewas di saat mengikuti kegiatan ekstrakulikuler (ekskul) silat diketahui berada dalam kondisi kritis saat dibawa ke RS Karsa Husada (sebelumnya tertulis RS Hasta Brata).

"Dibawa ke RS sekitar pukul 14.00 Wib dalam keadaan kritis dan dikabarkan meninggal sekitar pukul 16.00 Wib," kata pelatih UKM Pagar Nusa, Nauval Wafaul Faid, Minggu (7/3/2021).

Baca juga: Mahasiswa UIN Malang Dikabarkan Meninggal saat Ikut Ekskul Silat

Ia menerangkan, awal kegiatan mulai Jumat (5/3) malam dengan pembacaan doa dan dilanjut istirahat hingga pagi.

Pada Sabtu (6/3), setelah sarapan pagi dilakukan pemanasan. Kemudian semua peserta diberangkatkan dari SMK Mahardika Karangploso menuju Predator Fun Park.

"Kemudian semua berjalan menuju lokasi Coban Rais. Ketika sampai Coban, deket camping ground peserta disuruh berjalan jongkok. Saat mau sampai, korban tiba-tiba terjatuh dan panitia membawanya ke tenda untuk diberi oksigen dan pertolongan pertama, tapi keadaannya semakin memburuk lalu dibawa ke RS mengendarai motor. Korban duduk di tengah," jelasnya.

Menurutnya, saat di dalam perjalanan korban masih sadar. Namun setelah sampai di RS, korban dinyatakan tewas.

"Menurut keterangan, korban sempat mengeluh punya sakit ginjal," ujar dia.

Sedangkan Wakil Rektor 3, UIN Maulana Malik Ibrahim, Isroqun Najah saat dikonfirmasi belum berkenan. Ia terlihat sedang berbincang dengan seseorang di RS Karsa Husada.

"Nanti saja ya biar selesai dulu semuanya," katanya.

Isroqun hanya mengatakan jika pihak kampus mendapat informasi meninggalnya mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim pada Sabtu (6/3) malam.

"Saya dapat kabar pukul 19.00 Wib," tandasnya.

Baca juga:
2 Anak di Ponorogo Meninggal karena DBD, Dinkes Lacak 1 Korban Lain

Sementara itu, Koordinator wisata (Korwis) Coban Rais, Abdul Rohman mengatakan bila rombongan tersebut telah meminta izin dengan menggelar diklat oleh salah satu panitia.

Itu disampaikan sebelum rombongan datang dengan berjalan kaki dari Predator Fun Park (PFP) Tlekung menuju Coban Rais.

"Sampai pertengahan jalan, ada satu anak mengalami sesak nafas. Panitia sebenarnya sadar ada salah satu yang sesak, akhirnya dikasih oksigen hingga habis tiga tabung kecil. Baru sampai Coban Rais dan belum menuju perkemahan sudah terjatuh dan dibawa ke RS pada Sabtu sore," kata Rahman.

Meninggalnya korban baru diketahui pihak pengelola pada Minggu sekitar pukul 9.00 Wib.

"Pertama kayak gak percaya. Waktu saya tanya ke pekerja, juga gak ada yang tahu adanya peristiwa tersebut. Untuk memastikan itu saya langsung mendatangi tempat diklat, anehnya panitia atau yang ada di sana melempar-lempar jawaban ketika kami tanyakan. Bilangnya cuma ada yang sakit dibawa ke RS," ujar dia.

Kemudian dirinya mendatangi RS Karsa Husada dan mengetahui jika ada satu mahasiswa yang meninggal.

Baca juga:
Kisah Haru 2 Wisudawan UB yang Meninggal Dunia Diwakilkan Keluarga Terima Ijazah

"Kan nanti saya bisa melaporkan kejadian ke KPH. Makanya saya ke RS melihat keadaan dan benar ada kejadian itu. Kenapa mereka gak bilang ke pengelola," keluhnya.

Sementara itu, Polres Batu terlihat datang ke RS. Namun hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari polisi.

Diketahui,korban meninggal bernama Miftah Rizki Pratama dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Tadris Matematika angkatan Tahun 2020.

Kegiatan yang diselenggarakan di wisata Coban Rais, Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu itu merupakan rangkaian penerimaan dan pembaiatan anggota baru (PPAB) UKM Pencak Silat Pagar Nusa UIN.