Pixel Codejatimnow.com

Perjalanan Pengusaha Fashion di Gresik Lepas dari Dampak Pandemi

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Sahlul Fahmi
Salah saru produk Fany Art, pengusaha fashion di Gresik
Salah saru produk Fany Art, pengusaha fashion di Gresik

jatimnow.com - Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan selama satu tahun terakhir menjadi seleksi alam bagi pengusaha, terlebih bagi pengusaha kelas menengah seperti perusahaan home industri dan UMKM.

Tak heran jika banyak pengusaha kelas menengah yang gulung tikar karena tidak bisa mempertahankan bisnisnya. Bahkan bagi pengusaha yang masih bertahan, itupun harus bekerja keras untuk bisa menyelamatkan usahanya.

Fany Art, salah seorang pengusaha fashion asal Gresik tak memungkiri jika usaha yang dirintisnya sempat mengalami titik terendah di awal-awal pandemi. Dirinya terpaksa harus merumahkan sebagian pekerja karena tak mampu menggaji.

"Awal-awal pandemi adalah masa-masa sulit yang harus kami hadapi. Usaha yang kami rintis tiba-tiba saja berantakan karena produk kami tak direspon pasar," ungkap Fany, Rabu (10/3/2021).

Namun Fany tak ingin usaha fashion yang dirintisnya itu hancur lebur. Dia memutar otak untuk kembali memproduksi dan memasarkan brand Mekar Fashion yang memproduksi tas fashion dan handycraft.

Sebagian pekerja yang sebelumnya dirumahkan kembali dipanggil untuk bekerja. Produk-produk baru kemudian digagas dengan desain-desain yang lebih fresh dan menarik agar bisa mencuri perhatian pasar. Strategi pemasaran juga lebih difokuskan secara online.

"Anjuran di rumah saja membuat orang lebih banyak memegang handphone, karena itu saya berpikir bagaimana cara membuat tampilan promosi sebagus dan semenarik mungkin secara online," paparnya.

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

Jika dalam tampilan promo sebelumnya hanya menampilkan foto produk saja, kini foto produk-produknya ditampilkan bersama model yang memiliki karakter sesuai dengan segmen yang dibidik.

"Kalau segmen produknya remaja maka saya akan tampilkan produk tersebut dengan selebgram yang remaja. Sedang kalau segmen produknya dewasa, kami seringnya memilih profesional muda seperti dokter, akuntan, pengusaha dan lain sebagainya," jelas Fany.

Sedang dalam pemilihan model, selain menarik, Fany mengaku ada tambahan kriteria lain yaitu mempunyai banyak followers. Hal itu menjadi penting karena saat model ditampilkan menjadi bagian promosi maka diharapkan dapat menjadi influencer bagi para followernya.

Baca juga:
PKK Jatim dan Unicef Berkolaborasi Geber Imunisasi Anak Pascapandemi

"Misal untuk saat ini saya memilih dr Fairuz Fatin yang merupakan seorang dokter estetika. Selain berwajah glowing, beliau juga memiliki banyak followers di media sosial. Selain itu dirinya juga memiliki klinik kecantikan yang setiap harinya didatangi banyak pasien," ujarnya.

Kini kerja keras Fany menuai hasil. Secara berlahan produknya kembali diserap pasar, baik dalam negeri maupun mancanegara.

"Alhamdulillah kini usaha kami mulai kembali bergeliat. Pesanan mulai banyak berdatangan dari berbagai kota besar di Indonesia. Bahkan akhir-akhir ini produk kami mulai masuk Singapura," pungkas Fany.