jatimnow.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun menyiapkan tempat isolasi khusus bagi para perantau yang nekat mudik saat lebaran nanti.
Tak tangung-tanggung, Pemkot Madiun akan menempatkan warga perantauan yang nekat mudik di bekas rumah tahanan militer peninggalan Belanda yang terkenal angker.
Wali Kota Madiun, Maidi menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait tentang penempatan isolasi bagi warga yang nekat mudik ke kota pecel ini.
"Saya sedang koordinasi dengan Pak Danrem. Bila perlu tempat angker (penjara peninggalan Belanda) itu saya gunakan. Lokasinya di bekas rumah tahanan militer," kata Maidi, Senin (5/4/2021).
Ia menyebut, berdasarkan sejarah rumah tahanan militer yang berada di belakang kompleks Gereja Katolik Santo Cornelius Kota Madiun itu, diketahui bangunan ini merupakan bekas penjara peninggalan penjajah Belanda.
Bangunan yang berdiri di Kelurahan Pangongangan, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun itu merupakan aset Kodam V Brawijaya.
Penjara itu dibangun penjajah Belanda tahun 1818 untuk tahanan sipil yang dianggap memberontak pemerintahan.
Pasca Indonesia merdeka, rumah tahanan itu masih digunakan untuk tawanan kasus-kasus politik. Salah satu tokoh nasional yang sempat menghuni rumah tahanan militer itu adalah Sutan Syahrir.
"Di rumah tahanan militer itu ada ruang bekas penjara (peninggalan penjajah Belanda)," jelas Maidi.
Baca juga:
Pembangunan Pasar Pancasila Kota Madiun Rampung, 6 Kios Masih Kosong
Ditegaskannya, isolasi di bekas rumah tahanan yang angker menjadi pilihan tepat untuk warga yang nekat mudik lebaran di masa Pandemi Covid-19.
"Itu merupakan bekas penjara militer. Siapa yang berani masuk ke situ," ujar dia.
Kebijakan itu, kata Maidi, sebagai bentuk dukungan Pemkot Madiun terhadap keputusan pemerintah yang sudah mengeluarkan larangan warga mudik di saat lebaran nanti. Namun bila pemudik di isolasi di hotel maka mereka akan merasa keenakan.
“Karena ini instruksi pusat maka Pemkot Madiun dan Forpimda mengikuti semuanya. Tetapi kalau ada yang memaksa, maka kami siapkan tempat isolasi. Artinya kalau dia datang dan melanggar mohon maaf kami isolasi,” jelas Maidi.
Baca juga:
DPRD Ajukan 3 Nama Pj Wali Kota Madiun, Siapa Saja?
Selain bekas penjara peninggalan penjajah Belanda, Pemkot Madiun juga menyiapkan tempat isolasi lain bagi warga yang nekat mudik di asrama haji dan Stadion Wilis.
Mantan Sekda Kota Madiun itu mengimbau agar warganya yang merantau di luar daerah untuk tidak mudik terlebih dahulu.
"Warga diperbolehkan mudik saat Pandemi Covid-19 sudah berakhir," tandasnya.