Pixel Code jatimnow.com

Pemerintah Terjunkan Psikolog Dampingi Keluarga Kru Nanggala-402

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Ni'am Kurniawan
Menko PMK Muhadjir Effendi saat menemui keluarga kru Nanggala-402 di Koarmada II di Surabaya
Menko PMK Muhadjir Effendi saat menemui keluarga kru Nanggala-402 di Koarmada II di Surabaya

jatimnow.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendi bersama Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini nememui keluarga kru KRI Nanggala-402 di Koarmada II di Surabaya, Minggu (25/4/2021).

Menko PMK Muhadjir Effendi mengatakan bahwa pihaknya telah menerjunkan personel untuk melakukan pendampingan kepada keluarga kru kapal selam yang dinyatakan tenggelam (subsunk) di Perairan Bali.

"Intinya ya pasti kita akan memberikan semacam penguatan. Ada hal yang sifatnya terutama aspek psikis, untuk memberikan penguatan secara mental agar mereka benar-benar siap untuk menghadapi kondisi yang sekarang ini," ujar Muhadjir.

Muhajir menyebut bahwa kedatangannya ke Surabaya bersama Mensos Tri Rismaharini memang secara khusus atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga:
Menhan Prabowo Serahkan 53 Rumah Bagi Ahli Waris KRI Nanggala 402

"Sesuai dengan perintah Bapak Presiden, saya dengan Bu Risma diminta untuk bersilaturahmi bertemu dengan keluarga dari anak buah kapal Nanggala-402 yang sekarang mengalami musibah," jelas dia.

"Ikut prihatin yang mendalam dan memberikan penguatan kepada mereka supaya mendapat ketabahan dan terus berdoa mudah-mudahan musibah ini bisa dilalui dengan baik dan mereka yang ada di dalam kapal bisa kembali ke pangkuan keluarga," tambah Muhadjir.

Baca juga:
TNI AL Gelar Doa Bersama 40 Hari Gugurnya 53 Kru KRI Nanggala-402

Sementara Mensos Tri Rismaharini menambahkan, pihaknya telah menyebar psikolog untuk melakukan pendampingan kepada semua keluarga kru Nanggala-402.

"Psikolog-psikolog kami sudah menyebar di beberapa tempat. Kecuali Surabaya kemarin saya minta ke wali kota, untuk psikolog dari Surabaya. Di luar Surabaya, kita turunkan dari Kemensos," ungkap mantan wali kota Surabaya ini.