Pixel Codejatimnow.com

Seluruh Transportasi Umum di Jatim Disebut Tidak Beroperasi 6 Hingga 16 Mei

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Ni'am Kurniawan
Penyekatan di pintu masuk Kota Surabaya (Foto: Dok. jatimnow.com)
Penyekatan di pintu masuk Kota Surabaya (Foto: Dok. jatimnow.com)

jatimnow.com - Pemerintah Indonesia sudah final memberlakukan larangan mudik mulai 6 sampai 16 Mei 2021. Untuk mendukung keputusan pemerintah pusat, semua jasa transportasi dan transportasi umum di Jawa Timur tidak beroperasi.

"Bahwa mulai tanggal 22 April sampai tanggal 5 Mei 2021, ini masih diizinkan perjalanan masuk Jawa Timur. Tetapi harus menunjukkan surat bebas Covid-19. Tanggal 6 sampai nanti tanggal 16 itu sudah tidak boleh lagi. Seluruh transportasi umum nanti tidak beroperasi," ujar Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto dalam Apel Kesiapan Pengamanan Larangan Mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 H di Mapolda Jatim, Senin (26/4/2021).

Mengaca meledaknya kasus Covid-19 di India, Suharyanto menyebut bahwa itu disebabkan aktivitas berkumpul dalam ritual keagamaan.

"Kasus di India meledak akibat kasus keagamaan di tepi Sungai Gangga. Nah di Indonesia, di Jawa Timur, ritual-ritual serupa kegiatan keagamaan, antara lain adalah mudik karena untuk masyarakat Jawa, mudik seolah-olah dianggap menjadi semacam kegiatan ritual tahunan," jelasnya.

Kewaspadaan selanjutnya juga berasal dari para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang telah masuk ke Indonesia dan berencana melakukan aktivitas.

Baca juga:
Meminta Maaf, 12 Joki Pemudik di Pacitan yang Ditangkap Telah Dibebaskan

Di Jawa Timur saja, lanjut Suharyanto, dalam sepekan terakhir, data PMI yang telah masuk mengalami lonjakan yang fantastis. Jika biasanya antara 500 hingga 700 PMI, minggu ini Jawa Timur telah menerima sekitar 2000 PMI.

"Apalagi para PMI ini disinyalir membawa virus-virus varian baru. Membawa virus yang belum terdeteksi. Ini pun menjadi pokok perhatian kita," tegas dia.

Untuk itu, pihaknya bersama kepolisian dan semua jajaran forkompimda akan melakukan penjagaan ketat di beberapa pintu masuk Jawa Timur. Dia juga berpesan kepada personel untuk tidak segan melakukan tindakan tegas di tempat bagi pemudik yang ngeyel.

Baca juga:
Penyekatan Arus Balik, Seorang Pengendara asal Sidoarjo Reaktif Covid-19

"Dengan ini saya mewakili Forkopimda Jawa Timur mengatakan, selamat bertugas dengan sebaik-baiknya. Laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, lakukan dengan tegas, tapi tetap humanis," tandasnya.

Apel Kesiapan Pengamanan Larangan Mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 H itu juga diikuti Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa serta Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta.