jatimnow.com - Penjual musiman dari luar kota yang biasa menjajakan ketupat menyerbu Ponorogo. Mereka dapat ditemui di sepanjang Jalan Soekarno Hatta sisi barat maupun timur.
Salah satu penjual, Nadiyah (27) mengatakan bahwa dirinya datang ke Ponorogo mulai lebaran ketiga. Dia yang asli Kebumen, Jawa Tengah datang ke Ponorogo satu tahun sekali. Dia mengaku sudah tiga tahun menjadi pedagang ketupat musiman tersebut.
"Ada yang laku Rp 15 ribu, ada pula yang cuma Rp 10 ribu. Sehari bisa terjual 10 renteng hingga 20 renteng," ungkap Nadiyah, Rabu (19/5/2021).
Dia mengaku mendatangkan janur dari Trenggalek. Sekali pesan, dia merogoh uang Rp 200 sampai Rp 300 ribu.
"Dulu sih bisa dapat Rp 300 ribu lebih setiap hari. Sekarang berkurang, karena penjual di sini semakin banyak," tambahnya.
Baca juga:
Keseruan Puluhan Anak Yatim di Sidoarjo Belajar Menganyam Ketupat
Salah satu pedagang ketupat di Ponorogo
Hal senada disampaikan Ponirem (63), pedagang ketupat asal Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan. Dia mengaku penjualan ketupat dalam dua tahun terakhir sepi dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Semenjak ada Pandemi Covid-19, omzet janur ketupat sudah dua tahun belakangan ini sepi pembeli. Sehari rata-rata hanya laku tiga sampai empat gombyok saja," jelasnya.
Baca juga:
Wagub Jatim Emil Dardak Lebaran Ketupat di Trenggalek
Dirinya mengaku sudah sekitar 16 tahun mengais rezeki dengan menjual ketupat di musim lebaran. Bila sebelum pandemi daganganya bisa laku 50 gombyok sampai 500 janur sehari. Namun saat ini turun drastis.
"Saya mendatangkan 3.000 janur. Hingga enam hari keenam ini saja belum habis. Hari terakhir berjualannya besok. Semoga bisa laku semua," pungkasnya.