jatimnow.com - Jadi guru ngaji yang mendidik anak-anak tentu membutuhkan ketelatenan dan kesabaran tersendiri.
Salah satunya adalah yang dilakukan oleh Ustaz Asikin (70), warga Desa Ambeng-ambeng RT 08 RW 03, Kecamatan Duduk Sampeyan, Kabupaten Gresik.
Kurang lebih 40 tahun, dirinya dengan penuh kesabaran mengajarkan huruf hijaiyah kepada murid-muridnya hingga akhirnya anak didiknya bisa membaca Al Quran secara lancar.
Menurutnya, untuk mencapai hal itu dibutuhkan proses pembelajaran yang panjang. Sejak dirinya pertama kali mengajar hingga sekarang, sudah ratusan anak di Dusun Ambeng-ambeng yang kini telah mahir membaca Al Quran.
Bahkan selain ilmu tajwid, Ustaz Asikin juga memberikan tambahan pelajaran membaca kitab kuning atau kitab gundul (tidak memiliki harakat) bagi para muridnya yang sudah bisa membaca Al Quran dengan baik.
"Kalau baca Al Quran habis Ashar. Kalau baca kitab kuning setelah Salat Isya. Pesertanya khusus anak-anak yang baca Al Qurannya sudah lancar," jelas Ustaz Asikin, Minggu (23/5/2021).
Baca juga:
Bank Penyalur Honor Guru Ngaji di Jember Beralih, Buku Rekening Belum Tuntas
Meski telah puluhan tahun menjadi guru ngaji, namun Ustaz Asikin tidak pernah mematok bayaran dengan nominal tertentu. Ia membebaskan muridnya membayar sesuai kemampuan orang tuanya masing-masing.
"Saya niati ibadah. Karena itu saya tidak mau menentukan nominal bayaran. Saya juga tidak masalah jika ada murid yang tidak bayar, saya ikhlas lahir batin," katanya.
Dirinya merasa senang bila ada anak yang mau belajar mengaji dengan sungguh-sungguh. Lebih bahagia lagi jika anak tersebut nantinya bisa membaca Al Quran sesuai tajwid yang diajarkan.
Baca juga:
Ini Harapan Guru Ngaji PPAI Jember pada Paslon Fawait - Djos
"Sebagai pengajar tentu senang bila muridnya menjadi pintar," ujarnya.
Ketua Paguyuban Pengusaha Gresik Barat (PPGB), Amat Prayitno memberi apresiasi dan tali asih kepada Ustaz Asikin yang telah menjadi guru ngaji selama hampir 40 tahun.
"Saya pribadi sangat respek atas dedikasi Ustaz Asikin yang sudah mengabdikan hidupnya untuk anak-anak di desanya. Semoga ilmu yang diajarkan bisa menjadi ilmu yang bermanfaat," kata Amat Prayitno.