Pixel Code jatimnow.com

Peringati Bulan Bung Karno, Sekjen Gerindra: Milik Kita Semua

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Ni'am Kurniawan
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani dan rombongan saat berziarah ke Makam Bung Karno di Kota Blitar
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani dan rombongan saat berziarah ke Makam Bung Karno di Kota Blitar

jatimnow.com - Banyak peristiwa besar di bulan Juni dan dikenal sebagai Bulan Bung Karno. Seperti lahirnya dan wafatnya sang Proklamator kemerdekaan Indonesia Ir Soekarno, hingga lahirnya Pancasila.

Bung Karno yang memiliki nama lahir Koesno Sosrodihardjo, lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 6 Juni 1901. Presiden pertama Republik Indonesia periode 1945-1967 ini wafat di Jakarta, pada 21 Juni 1970.

Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, Ir Soekarno atau Bung Karno bukanlah milik suatu golongan. Akan tetapi milik seluruh bangsa di Indonesia, begitu pun juga Partai Gerindra.

Pengakuan atas Bung Karno sebagai simbol ataupun ikon sebuah golongan di rasa kurang tepat.

"Kami merasa Bung Karno adalah milik kita semua. Bung Karno adalah milik bangsa Indonesia dan kami juga merasa memiliki Bung Karno," ujar Ahmad Muzani, Selasa (1/5/2021).

Dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno, serta juga bertepatan dengan lahirnya Pancasila, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani bersama Plt Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad, Wakil Wali Kota Blitar Tjutjuk Sunario, dan pengurus DPP serta DPD Gerindra ziarah ke makam Sang Proklamator Bung Karno, di Blitar, pada 1 Juni 2021.

"Kami ingin berziarah ke makam beliau, ke pusaran beliau dan kami ingin berdoa ke makam beliau semoga semua amal bhaktinya diterima oleh Allah," sambungnya.

Muzani juga mengatakan, keragaman suku, kultur budaya, maupun agama di Indonesia sangat beragam. Menurutnya, tanpa ideologi Pancasila yang dicetuskan Bung Karno, Bangsa Indonesia akan sulit untuk disatukan.

Nilai Pancasila juga telah ditancapkan secara kuat di urat nadi Bangsa Indonesia, baik secara pendidikan maupun kultural moral yang berlaku.

Baca juga:
Pelindo Gelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Pelabuhan Tanjung Perak

Dimulai dari nilai spiritual Ketuhanan hingga keadilan sosial untuk seluruh masyarakat di Indonesia.

"Kita bisa menerima keragaman perbedaan tentu saja karena Pancasila. Tidak ada bangsa Indonesia tanpa Pancasila, tidak ada Pancasila tanpa Bangsa Indonesia. Dan Bung Karno telah meletakkan dasar itu sangat kuat untuk mendasari itu," jelasnya.

Dalam moment Hari Lahir Pancasila kali ini, Muzani juga berpesan kepada seluruh kader Indonesia maupun seluruh masyarakat Indonesia agar senantiasa menjaga persatuan dan menjaga nama harum bangsa.

"Yang paling penting adalah kita menjaga keutuhan Pancasila, persatuan, dan menjaga kebhinekaan. Karena tidak ada negara besar tanpa persatuan, tidak ada negara besar tanpa keutuhan," tandasnya.

Setelah berziarah ke Makam Bung Karno, Muzani juga berkunjung ke rumah dinas Wakil Wali Kota Blitar Ir Tjutjuk Sunario. Sederet arahan disampaikan kepada Tjutjuk yang sukses meraih kursi wakil wali kota dari Partai Gerindra.

Baca juga:
Pj Bupati Pasuruan Singgung Milenial dan Gen-Z untuk Merawat Ideologi Pancasila

Sebelumnya, pada Senin (31/5), Muzani dan rombongan berziarah ke makam Pahlawan Nasional KH Wahab Hasbullah di Tambakberas, Desa Tambakrejo, Kabupaten Jombang.

Sedangkan pada Minggu (30/5/2021), mereka bersilaturahmi ke para kiai dan berkunjung ke beberapa pondok pesantren (ponpes) di Jawa Timur.

Setelah berkunjung ke KH Abdul Ghofur, Pengasuh Ponpes Sunan Drajat, Paciran, Lamongan, rombongan bertemu KH Asep Saifuddin Chalim, Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto. Lalu menuju KH Mahfud Shaobari, Pengasuh Ponpes Riyadhul Jannah, juga di Pacet.