Pixel Code jatimnow.com

Pilihan Pembaca: Guru Ngaji Cabuli 25 Santri hingga Pelajar SD Tewas Dianiaya

Editor : Redaksi  
Penggerebekan pesta miras jenis cukrik
Penggerebekan pesta miras jenis cukrik

jatimnow.com - Dari sejumlah berita yang disajikan jatimnow.com pada Jumat (11/6/2021), tiga di antaranya menjadi pilihan pembaca.

Mulai dari berita berjudul 'Selama 5 Tahun, Guru Ngaji di Sidoarjo Cabuli 25 Santri Sesama Jenis' hingga 'Penganiaya Pelajar SD Surabaya hingga Meninggal Diringkus, Begini Kesadisannya'.

Selama 5 Tahun, Guru Ngaji di Sidoarjo Cabuli 25 Santri Sesama Jenis

Seorang guru ngaji ditangkap Satreskrim Polresta Sidoarjo karena mencabuli puluhan santrinya yang masih di bawah umur. Pelaku adalah seorang laki-laki berinisial AH (31), warga Kecamatan Sidoarjo Kota.

Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji mengatakan, ada 25 anak laki-laki yang menjadi korban pencabulan guru ngaji itu.

"Para korban tersebut masih berusia belasan tahun dan beberapa masih di bawah umur, sepuluh tahun," ungkap Sumardji, Jumat (11/6/2021).

Pesta Miras Cukrik di Surabaya Digerebek, 17 Pemuda hingga Sajam Diamankan

Baca juga:
Maling Motor Terpeleset, UMK 38 Daerah di Jatim, Gelapkan Uang Nasabah

Pesta para pemuda yang sedang pesta minuman keras (miras) jenis cukrik di Jalan Bogen II, Tambaksari, Surabaya digerebek polisi, Jumat (11/6/2021) dini hari.

Sebanyak 17 pemuda diamankan bersama dua senjata tajam (sajam). Salah satu pemuda diantaranya terindikasi memakai narkoba.

"Benar, sudah diamankan. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," jawab Kaurbinops Sat Samapta Polrestabes Surabaya, Iptu Satriono saat dikonfirmasi.

Penganiaya Pelajar SD Surabaya hingga Meninggal Diringkus, Begini Kesadisannya

Baca juga:
Banjir, Gus Muhdlor Dituntut 6 Tahun 4 Bulan, Bagikan 500 Paket Sembako

Pelaku penganiayaan terhadap JM (12) hingga meninggal akhirnya dibekuk Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya. Pelaku Wahyu Buana Putra (WBP) terpaksa ditembak kaki kirinya lantaran berusaha kabur.

Pria berumur 46 tahun asal Garut, Jawa Barat itu disergap Tim Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya dipimpin Kanit Iptu Arief Rizky Wicaksana di Tanggerang pada Kamis (10/6/2021), setelah berpindah-pindah tempat persembunyian selama dua pekan setelah kejadian.

Pelaku kabur setelah memukuli pelajar SD itu dengan paving di sebuah kamar kos Jalan Kupang Krajan V-A, Surabaya. Korban meninggal dunia di RSU dr Soetomo, Surabaya setelah sempat koma kurang lebih sepekan.