Pixel Codejatimnow.com

Terpapar Covid-19 dari Klaster Hajatan, Puluhan Warga Madiun Dievakuasi ke RS

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Mita Kusuma

jatimnow.com - Puluhan warga dan satu anak dari dua desa di Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun yang terpapar Virus Covid-19 telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dolopo.

"Kami kerahkan 26 ambulans yang didatangkan dari sejumlah puskesmas. Sebanyak 89 warga dievakuasi untuk mencegah penularan Covid-19 makin meluas di dua desa tersebut," ujar Bupati Madiun, Ahmad Dawami, Selasa (16/6/2021).

"Semua yang terpapar. Baik bergejala maupun tidak, kami evakuasi," imbuhnya.

Baca juga: 

Menurutnya, evakuasi menjadi langkah tepat agar pemerintah tidak telat menangani pasien yang terpapar Covid-19 dari klaster hajatan. Ia menyebut, jangan sampai warga kondisinya parah baru dibawa ke RS.

"Jangan sampai nanti sudah sesak napas baru dibawa ke rumah sakit. Kami tidak ingin telat seperti itu," jelasnya.

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

Pemkab masih menunggu laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun terkait asal muasal munculnya klaster hajatan di dua desa tersebut.

"Jadi masih dikaji, tim masih melakukan evaluasi mendalam. Dari mana asal muasal klaster hajatan," lanjutnya.

Dari 89 warga yang dievakuasi, ada 66 orang dari Dusun Bulurejo, Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, yang menghadiri acara hajatan pernikahan. Sisanya, 22 warga dari Dusun Kedungrejo, Desa Mojopurno, Kecamatan Wungu yang menjadi kontak erat dari kegiatan hajatan tersebut.

Baca juga:
PKK Jatim dan Unicef Berkolaborasi Geber Imunisasi Anak Pascapandemi

Satu lainnya adalah anak kecil yang belum menjalani pemeriksaan tes cepat. Namun, anak itu mengalami gejala batuk, pilek, dan sesak napas sehingga harus dievakuasi bersama warga lainnya.

Terkait ketersediaan tempat isolasi di rumah sakit menyusul terjadinya lonjakan pasien dari klaster hajatan, ia menyebut jika RSUD Dolopo masih dapat menampung pasien Covid-19.

"Seluruh warga yang dinyatakan positif berdasarkan hasil tes antigen akan diisolasi di RS Dolopo. Saat ini, ketersediaan tempat tidur masih bisa dikendalikan. Bagi saya, yang terpenting pasien mendapat perawatan maksimal di rumah sakit," pungkasnya.