Pixel Code jatimnow.com

Kasus Covid-19 Bangkalan Tertinggi di Jatim, Pengetatan Skala Desa Diberlakukan

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Ni'am Kurniawan
Bupati Bangkalan, R Abdul Latief Imron (Foto: Istimewa)
Bupati Bangkalan, R Abdul Latief Imron (Foto: Istimewa)

jatimnow.com - Kabupaten Bangkalan menjadi daerah tertinggi kasus penyebaran Covid-19 di Jawa Timur, dengan total 539 kasus aktif per Senin (14/6/2021).

Meski demikian, Bupati Bangkalan R Abdul Latief Imron menyebut bahwa pihaknya belum menyiapkan skema pemberlakuan lockdown atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Nantinya ada penyekatan, pengetatan di masing-masing desa yang menjadi episentrum penyebaran awal. Istilahnya pengetatan secara berkala," ungkap Latief di Gedung Serba Guna Rato Ebuh, Bangkalan, Selasa (15/6/2021).

Latief menambahkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan TNI dan Polri tentang pilihannya tersebut.

"Tadi telah disampaikan. Kemarin malam juga rakor dengan Bapak Pangdam dan Bapak Kapolda," imbuhnya.

Baca juga:
Melintasi Suramadu, Warga Wajib Tunjukkan SIKM atau SKS di Sisi Bangkalan

Latief lebih sepakat untuk melakukan pengetatan dengan skala lokal. Diberlakukan setiap desa di kecamatan-kecamatan dengan kasus penyebaran terbanyak.

"Opsi pengetatan secara masif di kecamatan yang menjadi episentrum. Rakor semalam, masing-masing desa harus diketatkan, agar pengawasan terjaga betul, mobilisasi masyarakat bisa terpantau," ungkap dia.

Baca juga:
PTM SMA/SMK di Bangkalan, Dindik Jatim Tunggu Persetujuan Gugus Tugas Covid

Latief berharap, upaya tersebut bisa menekan penyebaran Covid-19 di Bangkalan. Dia juga berencana akan mengundang para ulama dan kiai untuk bisa memberikan arahan kepada para santri dan penduduk di sekitarnya.

"Harapan ini bisa meminimalisir, melandaikan angka Covid-19 ini. Dan kepada masyarakat, acara silaturahmi yang dihadiri Menkopolhukam, Pak Mahfud MD ini harapannya bisa mengikuti anjuran prokes, diterapkan secara disiplin. Diundang tokoh ulama, agar disampaikan ke para santri, alumni, semua untuk menerapkan prokes, disiplin, ini vaksin utama," tambahnya.