Pixel Codejatimnow.com

Hadiri Dies Natalis ke-40 UWK Surabaya, Begini Harapan Menko PMK

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Menko PMK Muhadjir Effendy (tengah) saat hadiri Dies Natalis ke-40 UWK Surabaya
Menko PMK Muhadjir Effendy (tengah) saat hadiri Dies Natalis ke-40 UWK Surabaya

jatimnow.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menghadiri rapat terbuka senat dan upacara Dies Natalis ke-40 Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), Senin (21/6/2021).

Kegiatan di Bangsal Pancasila Kampus UWKS yang dihadiri seluruh dekan, dosen dan mahasiswa berprestasi itu digelar dengan protokoler kesehatan (prokes) secara ketat.

Rektor UWKS Prof H Sri Harmadji mengatakan, masa Pandemi Covid-19 diakuinya cukup mempengaruhi pelaksanaan layanan pendidikan di kampus UWKS. Untuk itu pihaknya harus mengambil langkah-langkah dalam melaksanakan proses perkuliahan.

"Dengan situasi tersebut, UWKS akhirnya berani mengambil berbagai langkah, di antaranya pembelajaran maksimal empat kali tatap muka hingga akhir semester 2019/2020. Selain itu menerapkan bimtek (bimbingan teknis) elearning khusus," ujarnya.

UWKS juga menerapkan pedoman pembelajaran 2020/2021, menyesuaikan dengan tatanan kenormalan baru dengan menjaga prokes, mulai memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak, bagi seluruh dosen dan karyawan serta mahasiswa di setiap kegiatan kampus.

Meski dalam kondisi pandemi, usaha keras seluruh civitas akademika UWKS mampu meraih berbagai prestasi misalnya dalam memajukan mutu perguruan tinggi ini, UWKS telah telah menduduki peringkat 10 besar di Jawa Timur dan peringkat 72 secara nasional.

Kampus ini juga berhasil meraih berbagai prestasi di antaranya dua alumni yang telah meraih gelar profesor, mahasiswa yang proposalnya didanai Direktorat Belmawa. Lalu beasiswa pemerintah dan swasta juga banyak diterima para mahasiswa UWKS.

"Dari data, ada 88 mahasiswa telah menerima beasiswa KIP kuliah Kemendikbud, 596 mahasiswa menerima bantuan UKT SPP dan 66 mahasiswa menerima beasiswa CSR. Di samping 55 mahasiswa berprestasi yang bebas bayar SPP serta 4 mahasiswa penerima beasiswa dari lembaga internasional," urainya.

Sementara Ketua Yayasan UWKS, Drs Soejadmiko mengaku senang acara ini dihadiri Menko Muhajir.

Baca juga:
Unesa Pecahkan Rekor MURI Kerjasama Terbanyak dengan 837 SMK se Jatim

"Ini suatu kehormatan bagi UWKS yang terus mencetak generasi unggul dan berkontribusi dalam pembangunan manusia selaras dengan kebijakan-kebijakan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Muhajir Effendy," ujarnya.

Soejadmiko menyebut, dalam rangkaian Dies Natalis ke-40, Yayasan Wijaya Kusuma berencana membangun Wijaya Kusuma Mart, meresmikan air mineral Wijaya, meresmikan UWKS TV dan menanam porang di lahan 6000 meter persegi.

Di tempat yang sama, Ketua Pembina Yayasan Wijaya Kusuma, Prof dr HR Soedarso Djojonegoro menambahkan, Dies Natalis UWKS ke-40 ini merupakan perwujudan dari motto UWKS yang anggung, wimbuh, linuwih yaitu selalu tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik.

"Selalu ada perkembangan setiap tahunnya dalam berbagai bidang dan bentuk," tambah Prof Soedarso.

Menko PMK Muhadjir Effendy mengucapkan selamat Dies Natalis UWKS ke 40. Pihaknya berharap UWKS mampu melahirkan angkatan kerja di masa Indonesia Emas 2045.

Baca juga:
Dies Natalis ke-57 Stikosa-AWS: Merdeka, Berkarya, Bermakna

"Dalam usianya 40 tahun, kan sudah melahirkan alumni yang sangat banyak dan handal. Wijaya Kusuma dalam hal itu sudah jelas ya, bidang studi lain sejak awal berdirinya pemeratan di sektor kesehatan. Disiplin ilmu UWK saya kira pilihan sangat strategis khususnya di sektor kesehatan," tutur Muhadjir.

Muhadjir juga menyinggung persiapan Tahun 2045, di mana pemerintah saat ini tengah mengintervensi masa 1000 pertama kehidupan.

"Mereka yang berada di PAUD baru lahir itu akan menjadi sumber daya manusia produktif di Tahun 2045. Kami akan menyisir mulai dari sumber awal kehidupan sampai ke-SMK, perguruan tinggi ada intervensi setiap etapenya, dari setiap intervensi ada yang diprioritaskan," tambah dia.

"Tadi saya sudah singgung apa intervensi saat 1000 hari kehidupan itu stunting Kemudian pendidikan anak usia dini usia balita anak-anak. Kemudian wajib belajar karena sudah ada Kartu Indonesia Pintar. Itu untuk memastikan dari segi pendidikan kesehatan itu terjamin, tentu saja dari segi moral akhlak dan mental karena ada program revolusi mental itu," tandas Muhadjir.