jatimnow.com - Lonjakan jumlah pasien membuat RSU dr Soetomo Surabaya overload. Sejumlah pasien sempat terpaksa dirawat di selasar Intalasi Gawat Darurat (IGD).
Kondisi itu dibenarkan Kepala Humas RSU dr. Soetomo, dr. Pesta Parulian. Dia mengakui bahwa ketersediaan tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) Covid-19 di tempatnya kian menipis. Namun pihaknya terus berupaya untuk memberi pelayanan terbaik.
Pesta menambahkan, penumpukan pasien Covid-19 yang sempat terjadi di IGD rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu pada Sabtu (26/6/2021), sudah bisa terurai hari ini, Minggu (27/6/2021).
"Pagi tadi kita bisa mengalirkan pasien baru yang baru datang," ujar Perta kepada wartawan.
Pesta menyebut, untuk mengantisipasi penumpukan pasien, pihaknya juga akan membuka ruangan baru dan memaksimalkan tempat pelayanan baru di area rumah sakit hingga redesain gedung parkir untuk kebutuhan perawatan.
"Supaya pasien Covid-19 maupun bukan Covid-19 tertangani, gedung parkir tiga lantai di RSU dr. Soetomo akan digunakan untuk menjadi ruangan rawat inap," jelas dia.
"Diklarifikasi kita tidak menggunakan lahan parkir, tapi gedung parkir. Ini bangunan, sekarang progres minggu-minggu ini jadi ruang rawat inap," tambah Pesta.
Dia memastikan bahwa pasien non-Covid-19 akan dipindahkan ke ruangan lain yang dari zonasinya dianggap aman, yang bisa dimanfaatkan untuk merawat pasien-pasien tersebut. Namun rencana itu memerlukan waktu.
"Kita banyak gedung, ruangan lain yang utilitasnya tidak tinggi kita gabung di sana. Jadi memang perlu waktu untuk memindahkan pasien," ungkapnya.
Baca juga:
Balita Tercebur Panci Kuah Panas di Ponorogo
"Dan perlu waktu juga untuk menata udara di ruangan yang kita pakai untuk menjadi ruangan Covid-19. Makanya kemarin sempat terjadi penumpukan 100 lebih pasien di IGD," papar Pesta.
Melihat kondisi terus bertambahnya pasien Covid-19 di RSU dr. Soetomo, Pesta berharap kepada masyarakat bersabar dan tidak mengartikan jika pihak rumah sakit menelantarkan pasien.
"Tentunya Rumah Sakit Soetomo tidak bisa menolak pasien. Semua kita terima, apakah gejala sedang, berat dan ringan semua tertumpuk di IGD. Kita perlu waktu cukup panjang beri edukasi ke mereka yang bisa isolasi mandiri," terangnya.
Dia mengimbau bagi pasien gejala ringan agar isolasi mandiri di rumah. Sementara yang bergejala sedang dan berat bisa ke rumah sakit rujukan Covid-19.
Baca juga:
Pria Surabaya Habisi Nyawa dengan Gantung Diri, Motifnya?
Bagi yang tidak bisa isolasi mandiri dengan alasan tertentu, sambung Pesta, pihaknya menawarkan untuk relokasi ke Asrama Haji dan Rumah Sakit Lapangan Indrapura. Sehingga yang gejala berat dan sedang dapat dirawat secara intensif.
"Karena saat ini BOR kita sangat tinggi, sudah di angka 300-an," ucapnya.
"Kami berupaya sekuat tenaga untuk bisa menangani mereka. Namun tentunya butuh waktu. Jaminan itu sudah kami berikan ke masyarakat di depan ketika masuk. Kami tetap berupaya semaksimal mungkin untuk tangani ini semua," pungkasnya.