jatimnow.com - Pandemi Covid-19 berdampak pada laba bersih PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), di mana pada Tahun Buku 2020 mengalami penurunan dibanding Tahun 2019.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pun memutuskan absen atau tidak membagikan deviden bagi para pemegang saham.
"Tidak ada deviden yang dibagikan kepada pemegang saham untuk Tahun Buku 2020," ujar Direktur Keuangan PT Pakuwon Jati, Minarto Basuki usai RUPST 2021 PT Pakuwon Jati di Hotel The Westin Surabaya, Senin (5/7/2021).
Menurut Minarto, kinerja keuangan emiten properti PT Pakuwon Jati membukukan pendapatan bersih Tahun 2020 sebesar Rp 3,977 triliun. Pendapatan bersih itu anjlok atau terkoreksi sekitar 44,8 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 7,202 triliun.
Sedangkan EBITDA sebesar Rp 2,051 triliun, turun sebesar 48,6 persen dibanding tahun sebelumnya Rp 3,992 triliun.
"Walaupun mengalami penurunan pendapatan sebagai dampak Pandemi (Covid-19), rasio laba PWON untuk 2020 masih tetap terjaga double digit yakni 30 persen," ujar dia.
Baca juga:
XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Bagi Dividen Rp 551,7 Miliar
"Selain itu, arus kas perseroan tetap kuat dan positif, sehingga mampu mendukung kebutuhan belanja modal maupun ekspansi anorganik yang dilakukan perseroan pada Tahun 2020 dengan pendanaan sepenuhnya dari kas internal," terang Minarto.
Pada 19 April 2021 lalu, Perseroan menerbitkan obligasi sebesar US$300 juta dan obligasi tambahan pada 17 Mei 2021 sebesar US$100 juta dengan bunga 4,875 persen dengan tenor 7 tahun.
"Yang akan digunakan untuk pelunasan Surat Utang 2024 sebesar US$250 juta dan untuk keperluan korporasi umum perseroan," tuturnya.
Baca juga:
Triwulan 1 2023, Laba Bersih PWON Tumbuh 61 Persen
Terkait belanja modal dan ekspansi anorganik, pengeluaran belanja modal di Tahun 2020 telah dikucurkan oleh perseroan untuk membiayai proyek-proyek konstruksi Kota Kasablanka Phase 2, Tunjungan Plaza 6, Pakuwon Mall phase 3 dan 4, East Coast Mansion serta pembelian tanah mencapai Rp 874 miliar.
"Pada akhir November 2020, Perseroan melakukan pembelian Hartono Mall Yogyakarta, Marriot Hotel Yogyakarta dan Hartono Mall Solo, dengan nilai keseluruhan (termasuk pajak dan biaya lainnya) sebesar Rp 1,26 triliun," tandasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-36263-terdampak-pandemi-covid19-pakuwon-jati-absen-bagi-deviden