jatimnow.com - Setelah sibuk menggeber bakti sosial kepada masyarakat di tengah PPKM Darurat, kini Gerindra Jatim membagikan tips untuk meningkatkan imunitas tubuh agar tidak mudah terpapar Covid-19.
Kiat-kiat menjaga imunitas tubuh itu dipaparkan dalam diskusi 'Kamisan' yang dipandu Anggota DPRD Kabupaten Blitar Ratna Dewi Nirwana Sari secara virtual melalui kanal YouTube Gerindra Jawa Timur.
Dalam diskusi virtual itu, Gerindra Jatim juga menghadirkan sejumlah tokoh kesehatan, salah satunya Anggota Komisi E DPRD Jatim dr Benjamin Kristianto yang juga anggota IDI Sidoarjo.
Juga anggota Komisi D DPRD Jatim Febrianz Reza Alvisa dengan Keynote Speech Sekretaris DPD Gerindra Jatim Kharisma Febriansyah.
"Saya kira ini penting karena PPKM Darurat itu sudah berjalan dua minggu. Kita berharap dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat supaya jangan lengah, tetap menjaga imun tubuh, tetap menjaga prokes," ujar Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad, Kamis (15/7/2021).
Sadad menyebut, pemerintah memang sedang berupaya untuk memutus penyebaran Covid-19 dengan cara menerapkan PPKM Darurat. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa mengunci masyarakat untuk tetap di rumah sangat mustahil.
"PPKM Darurat ini pada dasarnya adalah upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19," ungkap Sadad.
Sementara itu Anggota Komisi E DPRD Jatim dr Benjamin Kristianto menyebut, ada lima hal yang wajib dilakukan masyarakat untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Lima hal itu adalah menjaga kebersihan, menjaga nutrisi makanan, tidak boleh stres, mengatur waktu istirahat dan mengonsumsi vitamin secara teratur.
"Pada saat pandemi ini kita harus memikirkan soal daya tahan. Bahwa daya tahan itu naik dari genetik kita sendiri. Selain dari genetik tentu dipengaruhi oleh lingkungan," papar Benjamin.
Benjamin juga menyinggung tentang pelayanan oksigen kepada warga Jatim yang diberikan secara cuma-cuma yang rencananya akan mulai dibuka pada Sabtu (17/7/2021).
"Pembagian oksigen ini jangan sampai menimbulkan klaster baru. Lalu mereka juga harus ngerti bagaimana cara menggunakan oksigen itu," tegas Owner Rumah Sakit Sheila Medika itu.
Dia juga mengingatkan kepada Pemprov Jatim, selain memberikan oksigen gratis, juga harus disertai dengan eduksi tentang penggunaan oksigen yang benar.
Baca juga:
Gerindra Jatim Fokus Berdayakan Peran Perempuan
"Kemudian disosialisasikan penggunaan oksigen itu. Karena oksigen itu hanya membantu pernafasannya saja. Umpamanya kalau ringan-ringan saja tidak perlu berebutan oksigen. Saturasi yang bagus kan 96 ke atas. Kalau dia turun 90 ke bawah, baru pakai oksigen. Oksigen itu juga disosialisasikan ke masyarakat itu pakainya 3 liter dulu. Artinya putarannya sampai angka 3. Kalau lebih berat lagi di bawah 80 naik jadi 8 liter," papar dia.
Anggota komisi D DPRD Jatim Febrianz Reza Alvisa mengungkapkan jika implementasi 5M itu sangat ia terapkan dalam keluarga.
"Mungkin kalau saya lebih dari 5M. Karena setiap kali aktivitas sebelum masuk rumah, saya selalu mandi. Jadi kalau saya keluar rumah 5 kali, ya saya mandinya 5 kali," ungkapnya.
Dia mengaku, implementasi dari protokol kesehatan bukan hanya untuk menjaga diri sendiri, melainkan juga menjaga keluarga dari paparan Covid-19.
"Protokol kesehatan, kalau saya ini terlalu ketat, kata temen-temen. Ini semua bukan karena parno, tapi karena anak-anak saya yang di rumah itu masih kecil dan saya punya orangtua yang sudah umur 67 tahun," tandasnya.
Di sisi lain, Sekretaris Gerindra Jatim Kharisma Febriansyah menyebut bahwa Gerindra akan selalu melakukan aksi 'Kamisan' sebagai upaya edukasi kepada masyarakat di Jawa Timur.
Baca juga:
Khofifah Ajak Warga Move On dari Pandemi Covid-19, Begini Tafsir Gerinda Jatim
"Ini adalah wadah komunikasi, mungkin yang paling efektif dan efisien di kala pandemi ini berjalan. Ada beberapa misi, karena memang Partai Gerindra adalah partai politik. Dan partai politik memiliki 6 fungsi yang salah satunya adalah melakukan partisipasi politik," ujar Kharisma.
Menurutnya, Kamisan ini juga bisa menjadi wadah silaturahmi antar kader Partai Gerindra. Juga sebagai wahana komunikasi yang terbatas oleh kegiatan tatap muka.
"Jadi kader-kader yang ada di daerah bisa mengerti kebijakan partai dan arah partai. Sehingga teman-teman partai yang ada di daerah tetap bisa melakukan dan menjalankan apa saja koridor-koridor yang harus dilakukan.
Sedangkan yang ketiga , lanjut Kharisma, yaitu tentang tugas kepemimpinan, bagaimana partai politik bisa menyampaikan visi, misi, manifesto partai serta bagaimana ke depannya.
Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad