Pixel Code jatimnow.com

Pilihan Pembaca: Penyebar Poster Jadi Tersangka hingga Khofifah Minta Maaf

Editor : Redaksi  

jatimnow.com - Berita penyebar poster tolak PPKM Darurat di Kota Pasuruan ditetapkan jadi tersangka menjadi pilihan pembaca pertama pada Rabu (21/7/2021).

Di urutan kedua Presiden Mali diserang saat Salat Idul Adha di masjid. Dan di urutan ketiga Khofifah minta maaf jika penanganan Covid-19 di Jatim belum puaskan masyarakat.

Redaksi merangkum ketiga berita itu:

Penyebar Poster Tolak PPKM Darurat di Kota Pasuruan Ditetapkan Jadi Tersangka

Penyebar poster provokasi di media sosial (medsos) yang mengajak aksi turun jalan menolak pemberlakuan PPKM Darurat di halaman kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan telah ditetapkan menjadi tersangka polisi.

Identitas tersangka adalah Abdul Hakim (41), warga Sekaran, Desa Wonojati, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan.

"Tersangka kita amankan karena terbukti sebagai orang yang menyebarkan di media sosial yaitu pamflet provokasi demo tolak PPKM Darurat," jelas Kasubag Humas Polres Pasuruan Kota, AKP Endy Purwanto, Rabu (21/7/2021).

Presiden Mali Diserang Saat Salat Idul Adha di Masjid

Baca juga:
Pemuda Peduli Pasuruan, Melahirkan di Area Perkebunan, Debat Publik Terakhir

Dua pria bersenjata termasuk seorang yang memegang pisau, menyerang Presiden Interim Mali Assimi Goita di Masjid Agung yang terletak di kota Bamako, Selasa (20/7).

Hal tersebut dilaporkan oleh wartawan Agence France-Presse (AFP) yang berada di tempat kejadian.

Percobaan pembunuhan itu terjadi saat Salat Idul Adha. Sejak penyerangan, Goita sudah dibawa ke tempat yang lebih aman dan selamat.

Menteri Agama Mamadou Kone mengatakan kepada AFP, seorang pria telah mencoba membunuh presiden dengan pisau tapi ia sudah berhasil ditangkap.

Baca juga:
Tantang Duel Polisi, Top CEO Indonesia Awards 2024, Longsor Ngebel Ponorogo

Khofifah Minta Maaf Jika Penanganan Covid-19 di Jatim Belum Puaskan Masyarakat

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta maaf atas kurang maksimalnya penanganan Covid-19 di Jatim.

Permintaan maaf itu diunggah di akun Instagram @khofifah.ip. Menurutnya, Pemprov Jatim memahami dampak perpanjangan tentu tidak ringan bagi masyarakat.

"Atas nama Pemprov Jatim, saya meminta maaf jika penanganan Covid-19 di Jatim belum dapat memuaskan seluruh masyarakat," tulis Khofifah seperti dilihat jatimnow.com, Rabu (21/7/2021).