Pixel Codejatimnow.com

Pilihan Pembaca: Pria Meninggal Dalam Toilet hingga 10 Janda Tertipu

Editor : Redaksi  

jatimnow.com - Pria asal Surabaya yang ditemukan meninggal di toilet rumah makan menjadi berita teratas yang paling banyak dibaca pada Jumat (10/9/2021).

Selanjutnya, polisi meringkus pria yang telah menipu sekitar 10 wanita berstatus janda di Kota Semarang, Jawa Tengah. Pria itu memanfaatkan sebuah aplikasi pencarian jodoh untuk menjebak korbannya.

Dan yang ketiga, seorang anggota polisi dan tiga warga sipil di Surabaya menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan gerombolan preman.

Ketiganya redaksi rangkum sebagai berikut:

Pria asal Surabaya Meninggal Dalam Toilet Rumah Makan di Kota Malang

Pria asal Surabaya ditemukan meninggal di dalam toilet sebuh rumah makan di Kota Malang, Jumat (10/9/2021).

Wakapolsekta Klojen, AKP Tukimin Hadi menyebut, pria itu bernama Ian Samala Hutafan (42), warga Pucangan, Kelurahan Kertajaya, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya.

"Korban ditemukan saat berada di toilet dalam posisi duduk. Pertama kali yang mengetahui korban meninggal yaitu rekannya," jelas Hadi.

Hadi menambahkan. saat itu korban bersama tiga temannya datang dari Surabaya ke kota Malang untuk urusan pekerjaan.

10 Janda Tertipu Pria Perlente Berbekal Mobil Sewaan

Polisi meringkus seorang pria yang telah menipu sekitar 10 wanita berstatus janda di Kota Semarang, Jawa Tengah. Pria itu memanfaatkan sebuah aplikasi pencarian jodoh untuk menjebak korbannya.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol rwan Anwar mengatakan, ada enam korban yang melaporkan tindak pidana itu ke polisi.

Tersangka Yandi alias Reski alias Ferizal alias Helski alias Roni alias Jayadi (28), merupakan warga Kabupaten Garut, Jawa Barat. Tersangka saat beraksi menggunakan bujuk rayu dan berjanji menikahi korbannya.

Baca juga:
Baliho Kang Giri, Kinerja Gus Muhdlor, Kasus DBD Sidoarjo

Dalam aksinya, lanjut Irwan, pelaku mengaku sebagai pegawai di sebuah perusahaan oli. Bahkan pria pengangguran itu menyewa sebuah mobil untuk meyakinkan korbannya. Pria itu juga meminta sejumlah uang dari para korban yang disebut akan digunakan untuk mendirikan usaha.

"Dari korban yang melapor, ada yang tertipu hingga Rp 60 juta," kata Irwan, Jumat (10/9/2021).

Polisi dan 3 Warga Surabaya Terluka Dikeroyok Gerombolan Preman, 1 Ditangkap

Seorang anggota polisi dan tiga warga sipil di Surabaya menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan gerombolan preman.

Pengeroyokan di awal bulan September itu merupakan buntut permasalahan sengketa lahan di wilayah Gunung Anyar Tambak, Surabaya.

Ketiga korban sipil itu adalah BR, Y, dan MAS. Sedangkan anggota polisi berinisial AAS mengalami luka pukul.

Baca juga:
Sidak MPP, Ritual Metri Durian, Tempat Nongkrong di Probolinggo

Kapolrestabes Surabaya Kombes Akhmad Yusep Gunawan mengatakan peristiwa pengeroyokan berawal warga yang merasa bahwa lahan itu adalah miliknya akhirnya membangun sebuah pos dan menancapkan papan pengumuman.

"Tersangka mendatangi lahan itu dan merusak pos, sehingga tidak bisa digunakan," ujarnya saat konferensi pers di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (10/9/2021).

Korban berinisial BR, Y, dan MAS pun tidak terima dengan perbuatan pelaku. Mereka akhirnya berangkat ke lahan itu didampingi anggota polisi berpakaian preman berinisial AAS.

Kehadiran aparat kepolisian itu bermaksud membantu proses mediasi kedua belah pihak yang berselisih. Pelaku berinisial RF tersebut mengajak AAS masuk dalam pos.

"Di dalam pos itu ada sepuluh orang teman RF. Kemudian dia memprovokasi mengeroyok AAS," kata dia