Pixel Codejatimnow.com

Diduga Usai Tabrak Lari, Mobil Ayla Diamuk Massa di Surabaya

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Zain Ahmad
Mobil Daihatsu Ayla warna putih bernopol L 1894 MZ dikepung dan dirusak warga di kawasan Pucang.
Mobil Daihatsu Ayla warna putih bernopol L 1894 MZ dikepung dan dirusak warga di kawasan Pucang.

jatimnow.com - Sebuah mobil Daihatsu Ayla warna putih bernopol L 1894 MZ dikepung dan dirusak warga di kawasan Pucang Anom, Gubeng, Surabaya, Rabu (6/10/2021).

Mobil itu dirusak karena diduga telah melakukan tabrak lari. Saat ini, mobil tersebut sudah diamankan di Mapolsek Gubeng.

Kapolsek Gubeng, Kompol Akay Fahli membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman, termasuk melakukan olah TKP.

"Saya baru bisa mendapat keterangan dari si pemilik mobil. Tapi belum dapat keterangan korban. Kami belum dapat laporannya masih dicek petugas ke TKP tadi," terangnya.

"Dari pengakuan si pemilik mobil, kejadiannya dari tikungan di kawasan Biliton, ada yang menabrak mobilnya dari belakang. Pemilik mobil sempat berhenti tapi nggak sempat turun karena ramai. Akhirnya berinisiatif menuju ke kantor polisi terdekat tapi di Jalan Pucang Anom, ramai orang di sana, dan terjadi (kejadian perusakan)," tambah Akay.

Baca juga:
Pelaku Tabrak Lari di Tulungagung Dikepung Ribuan Massa, Sembunyi di Rumah Warga

Menurutnya, saat ini pihaknya juga masih mencari keterangan pengemudi yang ditabrak di kawasan Biliton. Selain itu, ia juga mencari orang yang merusak mobil tersebut.

"Kita masih mendalami dari penabrak, pemilik mobil juga kenapa ada darah di mobil. Kita juga masih dalami ditabrak atau menabrak (si pemilik mobil). Kita cari siapa yang merusak mobil ini, bagaimana pun merusak itu salah," tandas mantan Kapolsek Tambaksari itu.

Sementara itu, salah seorang saksi, yaitu Sumiati mrngatakan jika kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10.45 Wib.

Baca juga:
Viral, Pengemudi Mobil Mabuk Tabrak Lari di Ponorogo

"Kata warga tadi nabrak di Gubeng, terus dikejar orang. Dia ndak berani berhenti, karena lewat Pucang Anom macet, akhirnya diberhentikan. Terus di pecahi itu mobilnya," ujarnya.

"Untung tadi sopirnya ndak dipukuli. Kasihan sudah sepuh (tua)," tambah Sumiati.