jatimnow.com - Ketua Ikatan Gus-Gus Indonesia (IGGI), Gus Fahrur Rozi menyatakan tetap solid mendukung KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya untuk maju menjadi Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Dirinya secara tegas menyuarakan agar Ketua PBNU sebelumnya Kiai Said Aqil Siradj tidak memperpanjang masa jabatannya alias menyerahkan kursi Ketua PBNU kepada generasi lainnya.
"Kalau saya itu mendukung regenerasi. Gus Yahya, Kiai Marzuki, Kiai Mutawakkil, saya kira positif bagi PBNU kedepan. Kita perlu darah segar mengawal perkembangan dan zamannya. Kita bersepakat untuk membatasi jabatan dua periode. Itu hasil kesepakatan Muskerwil di Paiton, jadi pijakannya di situ," ujar Gus Fahrur kepada jatimnow.com, Selasa (12/10/2021).
Baca juga: Bila Direstui Para Masyayikh, Kiai Marzuki Siap Maju Caketum PBNU
Menurut Gus Fahrur, Kiai Said Aqil Siradj sudah waktunya lengser karena PBNU butuh penyegaran dan digantikan dengan kader NU yang baru, yang lebih muda, modern dan mengikuti perkembangan zaman.
Munurut Gus Fahrur sosok Gus Yahya dirasa paling cocok menggantikan Kiai Said sebagai Ketua PBNU. Selain jasanya yang besar terhadap NU, kesiapannya maju juga telah dipersiapkan sejak dua tahun yang lalu. Namun seiring munculnya survei dan suara-suara dari bawah muncullah nama-nama baru.
"Karena itu, ini sudah dua periode siapa yang tampil. Sementara ini kan yang siap Gus Yahya, maka saya menyatakan dukungan ke Gus Yahya. Karena Gus Yahya yang sudah siap dan mempersiapkan diri, karena sudah dua tahun mempersiapkan diri sementara yang lain kan kemarin nggak ada suara," paparnya.
Kemarin, Ketua PWNU Jatim Kiai Marzuki Mustamar juga menyatakan diri siap maju sebagai Ketua PBNU, namun masih menunggu rekomendasi dan keputusan dari para Masyayikh.
"Kalau yang lain maju ya silahkan, jangan dihalang-halangi," kata Gus Fahrur.
Baca juga:
KH Yahya Cholil Staquf Terpilih Jadi Ketum PBNU 2021-2026
Ia menilai, kiprah Kiai Marzuki untuk Nahdlatul Ulama (NU) cukup militan dan jasa-jasanya cukup besar bagi NU Jatim. Namun, dirinya ragu jika sesepuh dan pimpinan PWNU akan satu suara kepada Kiai Marzuki.
"Kiai Marzuki juga bagus dan militan, cuma apakah PWNU Jatim memberikan dia restu. Cuman bagaimana tinggal meyakinkan PWNU Jatim, apakah bisa mengeluarkan rekomendasi, karena dia kan sebagai ketua PW kan, tentu harus kulonuwon dengan rapat pimpinan dan sesepuh," jelasnya.
Di lain sisi, jika PWNU sampai merekomendasi Kiai Karzuki maju di PBNU maka akan menjadi hal yang sangat menarik.
Mengingat, usia Kiai Marzuki yang disebut masih dibawah 60 tahun, setara dengan Gus Yahya dan Kiai Mutawakkil.
Baca juga:
Muktamar ke-34 NU di Lampung Ditunda, Panitia Gelar Rapat Koordinasi
"Kalau semisal direkomendasikan oleh PWNU Jatim wah itu dahsyat. Jawa Timur itu besar sekali pengaruhnya," tegasnya.
Seperti kita ketahui sebelumnya, dalam survei Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic), Kiai Marzuki menjadi salah satu kandidat favorit dengan elektabilitas tinggi.
Kiai Marzuki menyebut, siapapun yang merasa dirinya merupakan kader NU berhak menyuarakan aspirasinya dan meramaikan ajang muktamar pada 23-25 Desember mendatang.
"Menurut kami siapapun yang merasa NU boleh menyuarakan aspirasinya, boleh ramai-ramai ikut bergembira dengan adanya gawe muktamar itu. Ikut selametan. Menurut kami, nggak perlu mereka dilarang, biar aja mereka ikut bersuara," katanya.