jatimnow.com - Dosen dan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya menggelar pojok sehat antrometri sebagai skrinning stunting dan pengobatan terbatas anak sakit (Poseant Seri 1) yang berlangsung di gedung serbaguna Bulak, Minggu (17/10).
Kegiatan yang digelar sebagai serangkaian pengabdian masyarakat ini juga turut dibantu oleh kader kesehatan dan petugas Puskesmas Kenjeran.
Kepala Departemen Ilmu Anak UM Surabaya dr. Gina Noor Djalilah,Sp.A,MM mengatakan kegiatan ini merupakan arahan dari Dinas Kesehatan (Dineks) Kota Surabaya yang menginginkan angka stunting di Kota Pahlawan ini dapat ditekan.
“Dinkes mulai Bulan April kemarin mengumpulkan semua Fakultas Kedokteran di Surabaya termasuk Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya untuk membantu pergerakan penanganan stunting dan akhirnya dibuatlah program ini," kata dr Gina, Senin (18/10/2021).
Menurutnya, kegiatan ini akan membantu para orang tua untuk memonitor bagaimana perkembangan anak dari usia 0 hingga 5 tahun.
Mengingat masa emas pertumbuhan tersebut sangat rawan, jika terdapat kelalaian bisa berakibat fatal bagi sang buah hati.
"Terlebih saat ini Pandemi Covid -19 masih belum menunjukkan tanda-tanda berakhir, jadi ini benar-benar lost observasi kepada anak-anak. Karena ini level sudah turun kita coba lakukan betul-betul memantau bagaimana kondisi anak-anak. Seperti apa untuk status antrometrinya apakah gizinya baik atau kurang, lalu apakah ada resiko stunting dan pastinya tetap dengan protokol kesehatan," papar dia.
Baca juga:
Taruna Poltekbang Surabaya Magang di Miyazaki Airport Jepang
Ketua Koordinator Program Percepatan Stunting ini juga menjelaskan bila di era digitalisasi ilmu kesehatan juga terus berkembang dan mengikuti zaman sehingga pihaknya membuat aplikasi dengan nama Aikkochildcare.com.
"Melalui aplikasi ini dapat memudahkan karena ini masih pandemi jadi ada orang tua yang takut untuk datang bisa manfaatkan aplikasi ini," jelasnya.
Penggunaan aplikasi ini ditargetkan bagi ibu hamil dan orang tua yang memantau perkembangan anaknya.
Mengingat banyak informasi yang tersedia sehingga memudahkan bagi para usernya serta dapat mengantisipasi jika terdapat kondisi perkembangan anak yang tidak sesuai dan memudahkan orang tua untuk memantau kondisi gizi anaknya.
Baca juga:
Tidak Sempat Daftar SNBP? Yuk Pilih Undiksha Lewat SNBT
Sementara itu, Dekan FK UMSurabaya dr. Jusuf Wibisono, Sp.P (K), FCCP, FIRS menyampaikan apresiasi kepada tim dan panitia sehingga acara ini bisa terlaksana dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Semoga target yang kita canangkan bisa tercapai yakni angka stunting di Surabaya benar-benar zero dan tidak ada lagi. Kami juga berharap agar kegiatan serupa tidak hanya berakhir di Puskesmas Kenjeran saja, akan tetapi bisa ke wilayah puskesmas lainnya," tukasnya.