Pixel Codejatimnow.com

Minat Tuna Netra di Surabaya dalam Membaca Al-Quran Braille Meningkat

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Ni'am Kurniawan
Festival Tuna Netra Mengaji di Masjid Baitul Muslim, Jalan Ratna, Surabaya
Festival Tuna Netra Mengaji di Masjid Baitul Muslim, Jalan Ratna, Surabaya

Surabaya - Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia menggelar Festival Tuna Netra Mengaji, Minggu (24/10/2021). Peserta melibatkan ratusan tuna netra dari Surabaya, Gresik dan Sidoarjo atau Surabaya Raya.

Acara itu digelar mengingat minat baca Al-Quran saat ini semakin bertambah. Dari catatan Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia, di Surabaya saja, dari 200 penyandang, 60 di antaranya telah bisa membaca Al-Quran braille.

Di Surabaya, tercatat ada 250 penyandang tuna netra. 200 di antaranya tercatat beragama Islam.

"60 tuna netra itu Alhamdulillah sudah bisa membaca Al-Quran braille. Berarti di sini survei membuktikan dari 200 kurang dari 30 persen mereka sudah bisa membaca," ujar Ketua Dewan Syuro Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia, Ahmad Budianto dalam Festival Tuna Netra Mengaji di Masjid Baitul Muslim, Jalan Ratna, Surabaya, Minggu (24/10/2021).

Pengurus Kawan Netra Devisi Keagamaan itu menyebut, acara itu digelar untuk memberikan wawasan kepada masyarakat luas bahwa tuna netra memiliki hak yang sama dalam pendidikan, salah satunya untuk membaca Al-Quran.

"Sebelumnya kita sudah mengadakan KBM atau Kelompok Belajar Mengaji yang didikannya adalah tuna netra yang sudah kita latih agar mereka bisa membaca Al-Quran braille bahwa mereka sebenarnya bisa," jelas dia.

Namun pihaknya terganjal dengan keterbatasan mobilitas dalam memberikan edukasi kepada tuna netra di Surabaya. Sehingga kemampuan baca Al-Quran ini sangat kecil, prosesntase se Indonesia saja baru 5 persen.

"Berarti gurunya di bawah itu kan. Sebenarnya mereka pengen belajar, tapi mobilitas mereka ini terbatas," tambah Ahmad.

Baca juga:
Video: Ali Mashar, Sang Tunanetra Ahli Digital Marketing

Ahmad berharap semangat baca Al-Quran penyandang tuna netra ini bisa mendapat suport dari pemerintahan hingga lembaga-lembaga sosial lainnya.

"Kami berharap yang lainnya untuk lembaga ambil serta mendukung kegiatan kami. Karena kami melakukan tujuan yang besar, tentunya membutuhkan dukungan yang besar oleh pihak lain," ungkap dia.

Sementar panitia acara Festival Tuna Netra Mengaji, Desi Nur Lailatul Fajariyah mengatakan, festival kali ini adalah hari puncak dari rangkaian kegiatan sebelumnya.

"Sebelumnya ada kegiatan belajar mengaji, sejak Juni, Juli, Agustus, September. Nah, bulan ini adalah puncaknya dari rangkaian kegiatan itu. Untuk hari ini adalah pelatihan menulis, terus ada talk show, seminar, terus ada lomba adzan, lomba kultum," jelas Desi

Baca juga:
Ali Mashar, Tunanetra asal Tulungagung Bekerja jadi Digital Marketing

Di lokasi, ratusan peserta nampak antusias dalam belajar dan berkompetisi. Mulai lomba Adzan hingga membaca Al-Quran.

"Jumlah peserta saat ini 145 tuna netra itu ada Gresik, Sidoarjo, Surabaya. Surabaya Raya," tandasnya.