Pixel Code jatimnow.com

Warga Krembangan Surabaya Keluhkan Mandeknya Bantuan hingga Biaya Pendidikan

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Ni'am Kurniawan
Reses anggota DPRD Jatim di Krembangan, Surabaya (Foto: Niam/jatimnow.com)
Reses anggota DPRD Jatim di Krembangan, Surabaya (Foto: Niam/jatimnow.com)

Surabaya - Warga Krembangan, Surabaya menyampaikan keluhan kepada anggota Komisi C DPRD Jawa Timur, Agustin Poliana yang menggelar penyerapan aspirasi masyarakat dalam reses III.

Warga mengeluhkan putusnya bantuan sosial di tengah Pandemi Covid-19 hingga bantuan bedah rumah yang dikeluarkan oleh pemerintah.

"Ya jadi pertama tentang bantuan MCK terus bedah rumah. Ini yang harus segera kita tindak lanjuti dengan teman-teman kota (DPRD Kota Surabaya)," ujar Titin sapaan akrab Agustin Poliana, Sabtu (30/10/2021).

Ia menyebutkan, bantuan sosial yang putus itu diantaranya bantuan yang diturunkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) seperti Bantuan Sosial Tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH), maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Selain itu, warga juga mempertanyakan tentang biaya pendidikan (SPP) yang wajib terus dibayar meski Pembelajaran Tatap Muka (PTM) belum berjalan secara penuh.

"Terus yang kedua terkait sekolah tadi SPP, banyak warga yang mengeluh tentang itu. Saya kira wajar karena tidak pernah bertatap muka kok selalu bayar SPP nah itu kan merasa keberatan saya rasa itu wajar," katanya.

Baca juga:
Reses Ketua DPRD Jatim, Kader KSH Surabaya Sambat Gaji Kurang

"Namun paling tidak perlu penjelasan, seperti yang saya jelaskan tadi bahwa masyarakat kan tidak paham betul kondisi riil di lapangan. Bagaimana sekolah itu juga butuh biaya operasional yang tidak sedikit, makanya kalau tidak dijelaskan masyarakat tidak pernah tahu," imbuhnya.

Di lokasi, selain menyerap aspirasi warga, Titin juga turut mengkampanyekan pentingnya vaksin. Ia meminta kepada warga untuk segera mendaftarkan diri ke RT/RW jika belum menerima vaksin.

"Memang bukan perlindungan utama, tapi minimal ada kekebalan dalam tubuh kita," katanya.

Baca juga:
Bawaslu Surabaya Tegaskan Dilarang Kampanye saat Reses, tapi Faktanya?

Ia juga menambahkan, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim sedang fokus pada peningkatan ekonomi kerakyatan di setiap daerah di Jawa Timur dan Surabaya sebagai cermin utama dalam gerakan ini.

"Pemprov sudah mulai melakukan kebangkitan ekonomi dengan sosial kemasyarakatan, mudah-mudahan ini bisa diikuti oleh kabupaten di Jawa Timur. Jadi ayo kita turun bersama masyarakat untuk membantu mengangkat ekonomi masyarakat kalau hanya duduk diam saja apa bisa. Saya melihat sekarang sudah mulai menggeliat, sudah mulai buka ya, tapi jangan lengah dengan prokes," pungkasnya.