Pixel Codejatimnow.com

Peringati Hari Wayang Nasional, 22 Dalang di Ponorogo Gelar Pertunjukan Virtual

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Mita Kusuma
22 dalang di Ponorogo gelar pewayangan semalam suntuk peringati Hari Wayang Nasional.
22 dalang di Ponorogo gelar pewayangan semalam suntuk peringati Hari Wayang Nasional.

Ponorogo - Sebanyak 22 dalang di Ponorogo menggelar pagelaran wayang virtual, sekaligus memperingati Hari Wayang Nasional yang jatuh pada 7 November sebagaimana Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 30 Tahun 2018 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo.

"Acara digelar secara virtual satu malam. Semua dalang di Ponorogo akan tampil. Mulai yang usia 8 tahun hingga 70 tahun, " ujar salah satu dalang di Ponorogo, Purbo Sasongko, Sabtu (6/11/2021).

Dia menjelaskan 22 dalang yang akan tampil merupakan anggota Paguyuban Dalang Manikmaya Ponorogo. Nanti juga didukung Sanggar Pasopati Duri, Slahung dan Sanggar Bodronoyo Bedingin, Sambit.

"Teknisnya dalam sekali pentas ada tiga dalang dalam satu panggung. Nanti bergantian," tegasnya.

Cerita yang akan dipentaskan ada dua alur, untuk dalang anak-anak cerita Dewa Ruci. Sedangkan dalang dewasa menceritakan Ampak-ampak Wirata.

"Selama pandemi Covid-19 ini baru pertama kali. Makanya hanya secara virtual. Bagi masyarakat yang ingin menonton bisa melalui kanal YouTube juve multimedia," terang Purbo Sasongko.

Baca juga:
Wayangan Babad Wanamarta, Ubaya: Indonesia Berjuang Raih Kemerdekaan

Purbo meminta para pecinta wayang tetap melihat di rumah, tidak perlu datang ke lokasi acara.

"2019 lalu ada acara juga. Tetapi belum pandemi jadi acaranya di Pendopo. Kami ingin menunjukkan wayang tangguh. Pandemi tak bisa mematikan seni, regenerasi dalang tetap berjalan," tandasnya.

Purbo berharap pertunjukan seni khususnya wayang, tetap menjadi daya tarik wisatawan ke Ponorogo. Sekaligus sebagai warisan kepada generasi penerus.

Baca juga:
HUT ke-57, Golkar Jatim Gelar Pewayangan Lakon Airlangga dan Arjuna Wiwaha

Dia menegaskan Ponorogo adalah kota budaya ketiga di Indonesia setelah Jogjakarta dan Solo.

"Sudah barang tentu kami berharap dan siap mendukung konten utama Ponorogo adalah budaya baik seni pertunjukan maupun seni kehidupan," pungkas Purbo.