Pixel Code jatimnow.com

Kematiannya Dianggap Tak Wajar, Makam Warga di Gresik Dibongkar

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Sahlul Fahmi
Pembongkaran makam warga di Gresik
Pembongkaran makam warga di Gresik

Gresik - Makam SF (17), warga Desa Petiken, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik dibongkar polisi, Rabu (17/11/2021). Jenazah akan diautopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.

Proses autopsi dilakukan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim mulai pukul 8.45 WIB.

Kasatreskrim Polres Gresik, Iptu Wahyu Rizki Saputro mengatakan, proses autopsi ini dilakukan untuk menguak misteri meninggalnya SF yang selama ini masih samar-samar dan dianggap janggal oleh keluarganya.

"Pembongkaran dilakukan agar kasus meninggalnya SF ini lebih terang. Apakah memang murni karena laka lantas atau karena hal lain," tutur Wahyu.

Wahyu menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan sesuai SOP yang ada.

"Setelah hasil autopsi keluar, kami akan melakukan gelar perkara dengan melibatkan eksternal maupun internal agar sifatnya bisa membuktikan mana yang benar," jelasnya.

Baca juga:
Pembongkaran Makam Santri di Lamongan yang Meninggal Tak Wajar, Ini Kata Polisi

Wahyu menambahkan, hasil autopsi tidak bisa langsung dilihat. Prosesnya masih memerlukan penelitian khusus dari tim dokter forensik.

"Kalau hasil autopsi tim dokter forensik yang tahu. Tentu kita akan berupaya melakukan secepat mungkin. Sehingga bisa diketahui penyebab kematian sebenarnya," tambah dia.

Sementara keluarga korban tampak lega dengan pembongkaran makam itu. Selama ini keluarga korban menduga ada kejanggalan saat pertama korban ditemukan meninggal di Jalan Raya Tenaru, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik pada 12 September 2021.

Baca juga:
Makam Santri Meninggal Tak Wajar di Lamongan Dibongkar, Ini Curhatan Sang Ayah

Sujiadi (52), ayah korban menyebut jika ada beberapa luka tak wajar pada tubuh SF. Karena itu ia dan keluarga berharap pihak kepolisian bisa membantu menguak penyebab kematian putranya itu.

"Semoga kasus ini bisa segera terungkap," ungkap Sujiadi.