Pixel Codejatimnow.com

Perahu Ijon-ijon Khas Pesisir Lamongan Diusulkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Sahlul Fahmi
Perahu Ijon-Ijon menjadi khas Pesisir Lamongan (Foto-foto: Istimewa)
Perahu Ijon-Ijon menjadi khas Pesisir Lamongan (Foto-foto: Istimewa)

Lamongan - Perahu Ijon-ijon identik dengan masyarakat pesisir Kabupaten Lamongan, khususnya bagi nelayan Desa Kandangsemangkon, Kecamatan Paciran.

Perahu ini memiliki fungsi untuk menangkap, menyimpan, menampung, mengangkut serta mendinginkan atau mengawetkan ikan.

Perahu Ijon-ijon memiliki keunikan pada bentuknya yang tinggi tumpul/papak dan berbadan gemuk. Umumnya Perahu Ijon-ijon juga terdapat simbol topeng, mata, alis, ukel atau sanggul (gelung), mahkota (rambut), dan bunga.

Tidak heran jika Perahu Ijon-ijon kerap dikonotasikan oleh masyarakat setempat sebagai perahu perempuan (wedok).

Di Desa Kandangsemangkon, galangan perahu tradisional Ijon-ijon merupakan usaha non formal, tidak berbadan hukum, usaha personal, yang keahlian dan keterampilannya diperoleh secara otodidak, pengalaman empirik alami, dan turun-temurun.

Tahapan produksinya juga berbeda dengan galangan di daerah lain, terutama cara pengkontruksian lambung dan pemasangan gading-gading.

Perahu ini masih tetap diproduksi dan mampu bertahan hingga saat ini di Desa Kandangsemangkon karena lokasi galangan yang strategis, yakni di pinggir pesisir dan jalur Jalan Raya Daendels.

Selain itu juga tersedia alat komunikasi dan listrik, serta masih ditopang oleh keberadaan sumber daya manusianya (tukang pembuat perahu).

Baca juga:
Tentang Hari Raya Kuningan dan Nyepi, Ini Kata Yuk Cilik Budaya Sidoarjo 2024

"Perahu Ijon-ijon sudah dikenal secara luas dan banyak diminati konsumen. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya pesanan dan minat masyarakat nelayan terhadap perahu tersebut,” kata Kepala Desa Kandangsemangkon, Agus Mulyono, Minggu (28/11).

Agus juga menjelaskan jika perahu Ijon-ijon merupakan peninggalan khas yang tidak bisa diakui oleh daerah lain. Hal itu dikarenakan pihaknya telah mendaftarkan hak paten perahu ijon-ijon ke Balai Pelestarian Cagar Budaya.

"Jadi perahu tradisional Ijon-ijon ini tidak bisa diakui desa maupun daerah lain lain kecuali Desa Kandangsemangkon dan Kabupaten Lamongan," jelasnya.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menindak lanjuti keinginan masyarakat Desa Kandangsemangkon mengaku gembira dengan tetap dilestarikannya warisan budaya Perahu Ijon-ijon.

Baca juga:
Mengenal Ritual Unduh Petirtaan Paseban Agung, Satukan 18 Mata Air di Mojokerto

Bupati yang akrab dengan sebutan Pak Yes itu mengungkapkan bahwa perahu ini telah diusulkan menjadi salah satu warisan budaya tak benda Indonesia ke Kemendikbud-Ristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi) RI.

"Perahu Ijon-ijon ini sudah diusulkan ke Kemendikbud-Ristek. Mudah-mudahan segera diumumkan, supaya Ijon-ijon ini menjadi warisan budaya Paciran, khususnya bagi masyarakat Desa Kandangsemangkon," ujar Pak Yes.