Pixel Codejatimnow.com

Kronologi Erupsi Gunung Semeru Versi Kantor SAR Surabaya

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Farizal Tito
Ilustrasi
Ilustrasi

Surabaya - Hingga kini proses evakuasi terhadap warga Kabupaten Lumajang yang terdampak erupsi Gunung Semeru masih berlangsung. Warga diungsikan ke tempat yang lebih aman.

Kasi Operasi Kantor SAR Surabaya, Bapak I Wayan Suyatna mengatakan, hingga kini sudah ada sejumlah tim gabungan dan relawan yang diterjunkan ke lokasi. Baik untuk mengevakuasi warga mau pun membantu akses lalu lintas pengendara yang hendak menuju lokasi.

"Terkait masa tanggap darurat bencana erupsi Gunung Semeru, dari Kantor SAR Surabaya mengerahkan 2 tim rescuer, terdiri dari 1 tim Kantor SAR Surabaya dan 1 tim dari Pos SAR Jember, juga ada beberapa relawan yang ikut bergabung," kata Wayan dalam keterangannya, Sabtu (4/12/2021).

Selain itu pihaknya juga menerjunkan peralatan dan armada ke lokasi Kabupaten Lumajang yang terdampak erupsi Gunung Semeru.

"Truk angkut personel, motor trail, alat pelindung diri (APD), peralatan medis, dan peralatan SAR pendukung lainnya (jas hujan dan lain sebagainya)," jelasnya.

Baca Juga: Erupsi Semeru, Polres Malang Halau Pengendara yang Menuju Lumajang 

Sementara itu terkait, aktifitas Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru, tambah Wayan. Berdampak pada masyarakat di Kecamatan Candipuro hingga Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jatim. Sebab, guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jatim sekitar pukul 15.20 WIB.

Baca juga:
Bantuan dari Bank Jatim untuk Pengungsi dan Relawan Erupsi Semeru

"Kronologi kejadian yang diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 sampai 24 milimeter Seismograf," ujarnya.

Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas yang nampak sangat jelas dan teramati. Lalu, mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang.

Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga terselimuti kabut dari abu vulkanik. Sebagai respon cepat dari adanya kejadian guguran awan panas tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di sepajang Daerah Aliran Sungai (DAS) Curah Kobokan.

"Anggota TRC BPBD Kabupaten Lumajang bersama tim gabungan lainnya segera menuju lokasi kejadian di sektoral Candipuro sampai Pronojiwo untuk melakukan pemantauan, kaji cepat, pendataan, evakuasi, dan tindakan lainnya yang dianggap perlu dalam penanganan darurat," tuturnya.

Baca juga:
Ponpes Shiddiqiyyah Jombang Kirim Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur

Sementara itu, saat ini Tim BPBD Kabupaten Lumajang sedang mengupayakan untuk mendirikan titik pengungsian sektoral di Lapangan Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

"Visual Gunung Semeru masih tertutup kabut disertai hujan dengan intensitas sedang. Sementara kerugian materil dan dampak lainnya dari erupsi Gunung Semeru masih dalam pendataan," katanya.

Pada pukul 16.40 WIB, Pos Pantau PPGA Semeru mengupdate getaran pada Seismograf sudah mengecil. Pun dengan pantauan APG yang berangsur-angsur mereda.