Lumajang - Gunung Semeru masih berpotensi memuntahkan awan panas guguran (APG) pasca erupsi pada Sabtu (4/12/2021) sore sekitar pukul 15.30 WIB. Warga dan relawan diimbau untuk tidak mendekat di lokasi terdampak dalam radius 10 kilometer.
Kepala Pos Pantau Gunung Api Semeru Liswanto mengatakan, hingga saat ini potensi dan ancaman APG masih cukup tinggi, mengingat erupsi masih terus bererupsi.
"Potensi awan panas masih cukup tinggi," ujarnya di Kantor PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Minggu (5/12/2021) siang.
Baca juga:
- Semeru Erupsi, BNPB: 13 Warga Meninggal Dunia, 2 Teridentifikasi
- Delapan Kecamatan di Kabupaten Malang Terdampak Abu Vulkanik Erupsi Semeru
Meski ancaman sapuan awan panas masih rawan, Liswanto menyebut aktivitas kegempaan di gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut cenderung normal.
"Sejauh ini kalau kegempaannya masih cukup normal," jelasnya.
Baca juga:
Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas, Warga di Sleman Sempat Berlarian
APG, lanjutnya, timbul akibat dari gravitasi karena terciptanya kubah di kawah Semeru. Demikian, awan panas bisa menerjang kapan saja tanpa ada anomali sebelumnya.
"Ini bisa terjadi sewaktu-waktu tanpa ada anomali sebelumnya. Kemungkinan masih ada erupsi," tegasnya.
Liswanto mengimbau masyarakat dan relawan yang berada di sekitar lereng Semeru, agar tidak mendakat dalam radius 10 kilometer dari puncak kawah.
Baca juga:
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Hujan Abu di Probolinggo
Tak hanya itu, area sungai aliran lahar Semeru juga dipastikan masih sangat berbahaya.
"Himbauan bagi masyarakat jangan sekali-kali mendekati area sungai karena itu sangat berbahaya," bebernya.
"Relawan juga diimbau untuk tidak berada di lokasi berbahaya, karena APG sangat memungkinkan muncul kembali," tandasnya.