jatimnow.com - Kementerian ESDM melalui Badan Geologi ternyata sudah mengirimkan early warning kepada stakeholder di wilayah Jawa Timur terkait aktivitas Gunung Semeru. Apalagi, Badan Geologi juga sudah menaikkan status gunung semeru ke level waspada sejak Mei lalu.
Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani menjelaskan, erupsi dan guguran awan panas sudah mulai dikeluarkan Gunung Semeru sejak 1 Desember 2021. Sejak 2 Desember, Badan Geologi Kementerian ESDM sudah mengirimkan surat kepada Pemerintah Daerah Lumajang bahkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
"Ada peningkatan sejak 1 Desember, tapi kami sudah komunikasi ke stakeholder ke wilayah. Kami sudah bilang tanggal 2 itu ke surat bupati lumajang. Termasuk, surat ke ibu gubernur jatim," ujar Andiani melalui konferensi pers, Minggu (5/12/2021).
Bahkan kata Andiani hingga saat ini potensi erupsi susulan ataupun guguran awan panas masih bisa terjadi. Ia mengatakan, sudah meminta kepada stakeholder terkait untuk bisa melakukan langkah pengamanan jauh sebelum guguran awan panas 4 Desember kemarin.
Baca juga:
Kediri Panas Pol, Dampak Erupsi Gunung Merapi?
"Potensi erupsi susulan atau awan panas masih ada. Tapi seberapa besar dan seberapa jauh memang sulit diprediksi. Tapi potensinya tetap ada. Kami meminta masyarakat untuk tetap berhati hati," tambah Andiani.
Hingga pukul 12.00 WIB, tercatat korban akibat letusan gunung semeru mencapai 13 orang. Beberapa warga ditemukan di antara reruntuhan rumah yang dilalap oleh awan panas gunung semeru.
Baca juga:
Polri Perpanjang Operasi DVI Korban Erupsi Gunung Semeru
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama jatimnow.com dengan Republika.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Republika.co.id
URL : https://jatimnow.com/baca-39700-semeru-erupsi-esdm-sudah-lama-ingatkan-pemprov-jatim