Pixel Code jatimnow.com

Gunung Semeru Bergemuruh Lagi, Warga di Lumajang Panik

Editor : Redaksi   Reporter : Mahfud Hidayatullah
Suara gemuruh berasal dari Gunung Semeru membuat panik warga di Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang. Mahfud Hidayatullah/jatimnow.com
Suara gemuruh berasal dari Gunung Semeru membuat panik warga di Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang. Mahfud Hidayatullah/jatimnow.com

Lumajang - Suara gemuruh sangat kencang yang diperkirakan dari Gunung Semeru pada sekitar subuh ini. Warga di Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang pun panik dan berhamburan meninggalkan rumahnya.

Suara gemuruh yang terdengar kencang ini terjadi pada pukul 03.30 Wib Senin (6/12/2021) dini hari.

"Memang benar ada suara gemuruh," ujar Kepala Pos Pantau Gunung Api Semeru Liswanto kepada jatimnow.com melalui sambungan telepon.

Mendengar suara gemuruh dari Gunung Semeru, warga meninggalkan rumahnya turun ke desa Penanggal dengan mengendari motor maupun mobil. Mahfud Hidayatullah/jatimnow.comMendengar suara gemuruh dari Gunung Semeru, warga meninggalkan rumahnya turun ke desa Penanggal dengan mengendari motor maupun mobil. Mahfud Hidayatullah/jatimnow.com

Apakah suara gemuruh yang sangat kencang itu berasal dari luncuran awan panas guguran (APG) Gunung Semeru. Liswanto belum bisa memastikannya, karena secara visual kondisinya gelap.

Baca juga:
FISIP UB Fasilitasi Pengembangan Ekowisata Lembah Gunung Semeru

"Kami tetap mengimbau kepada warga tetap harus waspada," jelasnya.

Suara gemuruh yang sangat kencang itu membuat warga yang tinggal di Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang panik dan berhamburan meninggalkan rumahnya.

"Suara gemuruhnya terdengar keras mas, barusan ini saya mengajak keluarga untuk meninggalkan rumah," kata Khalik warga Desa Sumbemujur kepada jatimnow.com.

Baca juga:
Erupsi Gunung Semeru Lumajang, Tinggi Kolom Abu Capai 1 Km di Atas Puncak

Khalik mengajak keluarganya turun menuju ke Desa Penanggal, yang juga menjadi tempat pengungsian.

"Khawatir terjadi bencana erupsi lagi mas. Jadi kami bergegas meninggalkan rumah," ujarnya.