Pixel Codejatimnow.com

Siloam Hospital Beri Edukasi Cegah Varian Omicron

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Ni'am Kurniawan
Dr. dr. Allen Widyanto (kiri) dan dr. Diane Lukito Setiawan (Foto: Dok Siloam/jatimnow.com)
Dr. dr. Allen Widyanto (kiri) dan dr. Diane Lukito Setiawan (Foto: Dok Siloam/jatimnow.com)

Surabaya - Penelitian untuk memahami lebih jauh mengenai varian baru virus corona, yakni varian B.1.1. 529 atau Omicron masih diupayakan para peneliti dunia.

Sejumlah aspek penelitian dilakukan pada tingkat infeksi dan gejala termasuk efektivitas vaksin dan pengobatan. Tes diagnostik dilakukan agar upaya pencegahan penyebaran optimal.

Selain itu, Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), memberikan sejumlah rekomendasi tindakan untuk negara dan individu agar melakukan langkah-langkah pencegahan varian Omicron.

Siloam Hospitals sebagai perusahaan industri layanan kesehatan turut berupaya melalui upaya pencegahan dan kerjasama penelitian varian baru virus Corona Omicron.

Upaya edukasi secara menyeluruh disiarkan sekaligus secara bersamaan melalui tiga akun live Instagram, yaitu Siloam Hospitals, Siloam Hospitals Lippo Village dan Siloam Hospitals Surabaya.

Edukasi kesehatan itu bertajuk 'Sudah Vaksin, Masih Bisa Kena Omicron?' dengan narasumber, Dr. dr Allen Widysanto, dokter spesialis paru dari Siloam Hospital Lippo Village dan dr Diane Lukito Setiawan, dokter Spesialis Patologi Klinik dari Siloam Hospital Surabaya.

Covid-19 Varian Omicron

dr. Diane menyampaikan, virus ini memiliki kemampuan untuk mempertahankan hidupnya melalui sistem mutasi, yaitu dengan meloloskan diri dari sistem imun yang ada pada tubuh manusia ataupun antibodi yang di dapat melalui vaksinasi.

Menurut dr Diane, kemampuan varian Omicron ini, dunia kedokteran dan patologi klinik masih mempelajarinya.

"Sifatnya yang cenderung me-reinfeksi cepat pada pasien pasien survivor atau yang pernah terkena paparan Covid-19," terang dia seperti diterima jatimnow.com, Kamis (9/12/2021).

"Hingga saat ini, upaya pencegahan yang paling optimal melalui target vaksinasi dengan dosis penuh tercapai di masyarakat diiringi pelaksanaan protokol kesehatan secara berkelanjutan. Adapun tes PCR masih merupakan 'golden standard' dalam mendeteksi virus SarsCov-2 dan beberapa virus lainnya seperti HIV dan hepatitis. Namun untuk mendeteksi sejumlah varian Covid-19 yang ada, perlu tindakan lanjutan Whole Genome Sequencing (WGS) yang dilakukan pada spesimen dengan hasil PCR positif," imbuhnya.

Baca juga:
Terjaring Razia Pamor Keris, Pengunjung Alun-Alun Situbondo Langsung Divaksin

Ia juga menyebut, terciptanya antibodi di dalam tubuh manusia bisa berbeda-beda.

"Mekanisme immune escape pada virus (Omicron) ini yang terus diteliti ahli. Untuk sementara, vaksin booster bagi banyak 'kalangan' seperti kalangan medis dan kalangan yang rentan dirasa perlu bahkan penting," katanya.

dr Diane juga mengingatkan pencegahan maupun pengobatan atas paparan Corona Omicron ini kembali ke setiap individu.

"Sangat tergantung dari setiap individu di periode Pandemi Covid-19 ini dalam menjalani periode pandemi. Kuncinya agar tetap bisa aktivitas adalah disiplin protokol kesehatan lalu perkuat sistem imun dengan vaksinasi, makan makanan bergizi, tidur yang cukup dan olahraga teratur dan segera melakukan pemeriksaan bila didapatkan gejala," pungkasnya.

Sementara dr Allen Widysanto menilai, varian Omicron transmisinya beberapa kali lipat lebih cepat dari varian lainnya, dengan kecenderungan yang dirasakan adalah gejala sistemik seperti pusing dan sakit kepala dibanding gejala repirasi seperti batuk, pilek hingga hilang penciuman.

"Pada prinsipnya tatalaksana pasien terpapar Covid-19 varian Omicron sama dengan sejumlah varian yang telah muncul sebelumnya. Akan hal tersebut, penelitian dan observasi masih terus berlanjut pada dunia kedokteran khususnya tentang varian Omicron ini. Salah satu contoh di Benua Afrika, paparan virus yang terus meningkat dengan presentasi paparan pada anak usia 9-12 tahun yang cukup tinggi," ungkap dr Allen.

Baca juga:
15 Pegawai Dinkes Jombang Terpapar Omicron, Operasional Tidak Terganggu

Terkait upaya dan hasil penelitian serta efektivitas vaksin, Siloam Hospitals Group masih terus melakukan studi dengan para ahli spesialis yang melibatkan para perawat dan pihak terkait tentang titer antibodi yang didapat setelah mendapatkan vaksin.

Efektivitas vaksin masih dinilai efektif walaupun kesembuhan seorang pasien Covid-19 adalah 'multi factoral'.

"Di kesempatan ini saya ikut mengingatkan bahwa vaksin adalah salah satu integral pentingnya," pungkas Allen.

Berikut cara mencegah Covid-19 varian Omicron seperti dilansir laman resmi WHO:

1. Menjaga jarak fisik minimal satu meter dari orang lain.
2. Memakai masker dengan benar.
3. Membuka jendela untuk meningkatkan sirkulasi udara di dalam ruangan.
4. Menghindari ruangan yang ramai dan bervintilasi buruk.
5. Mencuci tangan dengan sabun dan air.
6. Menerapkan etika bersin dan batuk.
7. Mendapatkan vaksin Covid-19 hingga dosis penuh.