Pixel Codejatimnow.com

Okupansi Hotel di Kota Batu Rendah, Pelaku Usaha Gelisah

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Achmad Titan
Wisatawan Kota Batu menurun dengan adanya kabar PPKM Level 3, meski dibatalkan. (Foto:  Galih Rakasiwi/jatimnow.com)
Wisatawan Kota Batu menurun dengan adanya kabar PPKM Level 3, meski dibatalkan. (Foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)

Batu - Mendekati libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), pelaku usaha wisata khususnya hotel dan villa di Kota Batu belum bisa tersenyum lebar. Hal ini lantaran tingkat okupansi masih berada pada angka 50 persen.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu Sujud Hariadi mengatakan, geliat sektor wisata khususnya vila dan hotel, masih dirasa cukup rendah.

"Geliat kunjungan masih belum terasa, sejauh ini masih kisaran 50 persen atau masih rendah. Namun semoga dengan pembatalan PPKM Level 3 nanti, mendekati liburan okupansi semakin meningkat," kata Sujud Hariadi, Jumat (10/12/2021).

PHRI pun mewacanakan adanya event skala lokal sehingga bisa menyedot animo wisatawan untuk menginap di Kota Batu. Tentu dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Baca juga:
5 Rekomendasi Destinasi Wisata Libur Nataru di Kota Batu

"Event ini untuk menarik perhatian wisatawan agar datang. Tapi prokes harus tetap yang utama. Jadi wisatawan tetap bisa mendapat fasilitas," imbuhnya.

Senada, Ketua Paguyuban Vila Songgoriti Indra Tri Ariyono menerangkan, jika okupansi masih 50 persen, dirinya pun pesimis akan meningkatnya kunjungan wisatawan. Bahkan banyak wisatawan yang membatalkan pesanan karena adanya informasi PPKM level 3 kemarin, meski akhirnya gagal.

Baca juga:
Prediksi Puncak Arus Lalu Lintas Gelombang Kedua Libur Nataru di Jawa Timur

"Karena wisatawan sendiri cenderung mengerem untuk melakukan perjalanan wisata di puncak musim penghujan. Terlebih Jawa Timur dilanda bencana banjir bandang dan sekarang erupsi Gunung Semeru," tukasnya.