Bangkalan - Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Jatim mendukung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan untuk memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Pulau Madura.
Dukungan disampaikan Gekrafs Jatim saat bertemu Bupati Bangkalan, Abdul Latif Amin Imron di Pendopo Agung Kabupaten Bangkalan, Selasa (14/12/2021) malam.
Ketua Gekrafs Jatim, Septrianto Maulana mengatakan, Pulau Madura khususnya Kabupaten Bangkalan memiliki potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang bisa digarap secara maksimal guna menambah perekonomian masyarakat. Sebagai contoh pada bidang fashion. Bangkalan memiliki produk kerajinan batik Tanjung Bumi yang terkenal hingga mancanegara.
"Gresik dan Sidoarjo yang bersebelahan dengan Surabaya bisa menjelma menjadi kota dengan perekonomian tertinggi di Jawa Timur. Nah, Madura juga bersebelahan dengan Ibu Kota Provinsi, harusnya juga bisa ikut maju dan berkembang," kata Septrianto Maulana, melalui siaran tertulisnya, Rabu (15/12/2021).
Cak Rian, sapaan karib Septrianto, melihat kearifan lokal Kabupaten Bangkalan yang bisa menjadi destinasi wisata baru ke depannya. Mulai dari atraksi Karapan Sapi atau yang lebih keren disebut Sapi Race dan budaya Sapi Sonok (kontes kecantikan sapi).
"Dua budaya ini dulu sering ditampilkan namun seiring berjalannya waktu hanya digelar satu tahun sekali. Padahal jika budaya ini digelar secara rutin dan menjadi destinasi wisata yang terintegrasi dengan atraksi lain, tentu akan menarik minat wisatawan datang ke Bangkalan," jelasnya.
Di sektor wisata buatan, Bangkalan juga punya bukit Jaddih. Area pertambangan yang kini populer sebagai lokasi spot foto.
Ketika sempat viral di media sosial, bukit Jaddih banyak diserbu wisatawan dari luar Bangkalan meskipun belakangan jumlahnya terus menurun. Hal ini tidak lepas dari karakter orang Indonesia yang cenderung penasaran apabila ada objek wisata baru.
Baca juga:
Gekrafs Jatim Gelar Ngobrol Pintar Bersama Sandiaga Uno di Gresik
"Pada area wisata bukit Jaddih, pemerintah harus terus mendorong pengelola agar berinovasi dengan menciptakan spot-spot baru. Karena pada dasarnya karakter orang Indonesia itu apabila rasa penasarannya sudah terobati, tidak akan datang lagi," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPC Gekrafs Kabupaten Bangkalan, Ariestanto Pambudi mengaku siap membantu Pemkab Bangkalan untuk mengembangkan sektor parekraf hingga tingkat desa yang ada di Bangkalan.
Pengusaha muda asli Bangkalan itu melihat, banyak potensi desa wisata di Bangkalan belum tergarap secara maksimal. Padahal pada era kepemimpinan Bupati Ra Latief, pembangunan bidang infrastruktur baik jalan kabupaten maupun jalan desa cukup masif.
"Jika setiap desa memiliki destinasi wisata tentu akan memberikan manfaat kepada warga lokal karena akan terjadi perputaran ekonomi di area wisata tersebut," tutur Pram sapaan akrabnya.
Baca juga:
Lantik Pimpinan DPC Malang, Ketum Gekrafs: Kunci Sinergi Pemerintah dan Swasta
Menanggapi hal itu, Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron menyambut gembira masukan dan ide dari Gekrafs Jatim. Menurutnya, membangun sektor parekraf di Kabupaten Bangkalan tidak hanya bisa dilakukan sendiri oleh Pemkab, melainkan butuh dukungan dari berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta.
"Selama ini kontribusi terbesar Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bangkalan berasal dari sektor rumah sakit. Ke depan saya ingin sektor parekraf ini dikembangkan secara maksimal sehingga bisa menjadi salah satu kontributor dalam PAD," tandasnya.
Bupati yang memimpin Kabupaten Bangkalan sejak 3 tahun lalu itu mengaku siap bersinergi dengan Gekrafs Jatim demi kemajuan sektor parekraf.
"Pemkab Bangkalan mengapresiasi perhatian Gekrafs Jatim dalam upaya meningkatkan perekonomian warga lokal melalui sektor parekraf. Adanya kolaborasi inilah yang sudah saya nantikan dari dulu," pungkasnya.