Surabaya - Wakil Komisi D DPRD Surabaya Ajeng Wira Wati meminta pemerintah kota (pemkot) menyiagakan tenaga kesehatan (nakes) di tempat wisata saat libur panjang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 atau Nataru.
Menurut Ajeng, nakes sangat dibutuhkan untuk membantu Polri dan TNI dalam proses penanganan, jika didapati pengunjung wisata di Surabaya yang terpapar Covid-19.
"Saya minta ada nakes yang ikut disiagakan. Aturannya, dalam penanganan pasien tetap harus dilakukan oleh nakes, mulai dari penanganan pertama hingga proses karantina di Asrama Haji," ujar Ajeng, Selasa (21/12/2021).
Ajeng juga mengusulkan untuk menambah personel Satpol PP dan Linmas di tempat-tempat wisata. Termasuk mal, pusat perbelanjaan hingga taman.
Menurutnya, pemaksimalan aplikasi PeduliLindungi juga harus ditegakkan. Namun dia meminta tidak ada sanksi, melainkan ketegasan dalam menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga:
KAI Daop 8 Surabaya Sediakan 26.784 Kursi Per Hari untuk Libur Nataru
Penambahan personel juga bisa membantu meringankan petugas pariwisata. Mengingat setiap momen libur panjang, banyak warga yang memilih berwisata.
"3T (testing, tracing, treatment) dan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas) perlu dioptimalkan. Layanan kesehatan harus siap memasifkan tracing jika ditemukan ada kasus Covid-19 ataupun Omicron," lanjut Ajeng.
Politisi Partai Gerindra itu mengungkapkan, prosentase vaksinasi di Surabaya memang telah mengalami peningkatan. Meski demikian, masyarakat Surabaya tetap wajib menerapkan protokol kesehatan untuk menghindari gelombang ketiga saat libur Nataru.
Baca juga:
5 Rekomendasi Destinasi Wisata Libur Nataru di Kota Batu
Dia mencatat, Kota Surabaya merupakan daerah yang pertama kali tancap gas melakukan vaksinasi terhadap anak, sebagai bentuk pencegahan. Dari itu ia meminta warga turut mendukung.
"Kita ini menjadi daerah pertama untuk vaksinasi anak. Ini menunjukkan bahwa Surabaya ingin secepatnya bangkit. Maka peran serta masyarakat juga dibutuhkan di sini. Jangan sampai keluarganya tertular. Kita unggul dalam penanganan, tapi jangan sampai kita parah dalam penularan," tandasnya.