Malang - Budi Cahyono (38) pelaku pembunuhan bapak kandung di Desa Jambangan, Kabupaten Malang, beralasan tega membunuh lantaran merasa bising. Pasalnya, di rumah yang ditinggali pelaku, korban, dan kakak perempuan pelaku, sedang dilakukan renovasi.
Budi diketahui mengidap depresi sejak beberapa waktu lalu. Selama ini, ia tidak banyak bicara namun perilakunya berubah dan sering marah-marah 10 hari terakhir.
Baca juga: Anak Celurit Bapak Kandung hingga Tewas di Malang
"Sebenarnya dia itu pendiam, tidak pernah marah-marah. Dugaan kuat karena berisik ada akitivitas pembangunan rumah yang sedang diperbaiki sehingga nekat menganiaya bapaknya hingga meninggal," jelas kerabat korban dan pelaku, Sugianto, Rabu (5/1/2022).
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Donny Kristian Baralangi menegaskan, pihaknya sudah menahan pelaku.
Baca juga:
Pembunuh Wanita Penjual Minuman di Wage Taman Sidoarjo Ditangkap
"Tapi yang bersangkutan sampai dengan saat ini juga belum bisa kami minta keterangan. Karena, ada dugaan gangguan kejiwaan," jelasnya.
Korban meninggal, lanjut Donny, akibat mengalami dua luka bacok, satu di bagian leher dan satu di bagian pundak sebelah kanan belakang. Sementara korban lainnya, yakni kakak perempuan pelaku juga alami luka.
"Kakak terduga pelaku yang tuna wicara ini mengalami luka sabetan jari tangan. Korban sudah berada di puskesmas untuk penanganan lebih lanjut," tegasnya.
Baca juga:
Polisi Beber Fakta Anak Bunuh Bapak di Jember, Sempat Kabur Temui Kiai
Karena sulitnya interogasi, kepolisian bakal melibatkan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) untuk menangani kondisi pelaku.
"Dari peristiwa itu selain melakukan penahanan, kita juga menyita sebilah celurit," tutupnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-40571-alasan-anak-tega-celurit-bapak-kandung-di-malang