Pixel Codejatimnow.com

Harga Minyak Goreng Naik, Pengusaha Minyak Kelapa di Pacitan Ketiban Berkah

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Mita Kusuma
Nanik, produsen minyak kelapa di Pacitan Jawa Timur ketiban rezeki di tengah kenaikan harga minyak goreng (Mita Kusuma/jatimnow.com)
Nanik, produsen minyak kelapa di Pacitan Jawa Timur ketiban rezeki di tengah kenaikan harga minyak goreng (Mita Kusuma/jatimnow.com)

Pacitan - Harga minyak goreng kemasan yang meroket menjadi berkah bagi Nanik Sumiyati (30) dan Umar Aziz (32). Pasutri asal di Desa Piton, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur ini mempunyai usaha rumahan membuat minyak goreng dari kelapa.

Usahanya itu kini kebanjiran orderan. Dalam sebulan ratusan liter minyak kepalanya laku terjual. Tak hanya itu, blondo hasil limbah minyak juga laris manis.

Nanik mengaku usahanya ini berawal dari lingkungannya banyak kelapa. Bahkan terkadang warga membuang sisa-sisa kelapa karena tidak dimanfaatkan. Biasanya hanya dimanfaatkan sebagai santan.

"Ya dari situ kami buka usaha minyak klentik. Juga limbahnya juga laku terjual," ujar Nanik sambil memproduksi minyak klentik ini, Kamis (13/1/2022).

Pembuatannya juga mudah. Dia menjelaskan awalnya kelapa dikupas dari sabut dan tempurungnya. Lalu diparut menggunakan mesin. Hasil parutan diperas hingga menghasilkan santan yang kental. Kemudian ditambah air sedikit. Hal itu dilakukan agar santan makin banyak.

Santan yang sudah terkumpul, kemudian dimasak di tungku api yang besar. Tujuannya agar cepat mendidih. "Harus sambil diaduk agar tidak gosong, " jelas Nanik.

Baca juga:
Curhat Para Pedagang Sembako di Sidoarjo karena Minyak Goreng Mahal dan Langka

Katanya, produksi minyak klentik ini memerlukan waktu 1,5 jam hingga 2,5 jam. Hal itu dilakukan untuk menghasilkan 2 liter minyak kelapa. "Ya kalau kelapanya sekitar 25 buah. Itu jadi 2 liter, " tambahnya.

Dia menegaskan, biasanya sehari menghabiskan 50 buah kelapa. Satu liter minyak dijual Rp45 ribu. Untuk menjangkau pasar yang lebih luas, dia membungkus kecil-kecil ukuran 250 ml

Dia mengaku bisa menjual hingga 150 liter sebulan. "Bahkan sampai saya menolaknya, " tegasnya.

Baca juga:
Emak-emak Gendong Bayi Rela Antre Sembako Murah di Kediri, Harga Beras Kapan Turun?

Ia juga membuat blondo. Kudapan berbahan ampas dari minyak goreng buatannya itu laku keras. "Kalau blondo 200 gram kami jual Rp10 ribu. Ini kami pasarkan ke media sosial dan marketplace," pungkasnya.