Pixel Code jatimnow.com

Banjir di Jombang Meluas, Ratusan Rumah Terendam

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Achmad Supriyadi
Warga di Jombang saat beraktivitas di tengah banjir (Foto: Achmad Supriyadi/jatimnow.com)
Warga di Jombang saat beraktivitas di tengah banjir (Foto: Achmad Supriyadi/jatimnow.com)

Mojokerto - Banjir di Kabupaten Jombang meluas hingga merendam beberapa desa di empat kecamatan, Sabtu (22/1/2022). Akibatnya, 211 rumah milik warga terendam air.

Tak hanya rumah warga, beberapa hektar sawah dan fasilitas umum di empat kecamatan itu juga terendam banjir.

Supervisor Pusdalops BPBD Jombang, Stevie Maria menyebut bahwa masih ada 5 desa di 4 kecamatan yang terdampak.

Di Kecamatan Sumobito, ketinggian air banjir mencapai 20-30 sentimeter, yaitu di Dusun Balongsono, Desa Talunkidul. Dalam desa ini ada 139 rumah warga dan 29 hektare sawah yang terdampak.

Kemudian di Dusun Gebangsari, Desa Trawasan, ada 11 rumah dan 52 hektare sawah yang terdampak banjir dengan ketinggian air antara 15 sampai 30 sentimeter.

Lalu di Kecamatan Tembelang, banjir masih meremdam Dusun Kedonglempok, Desa Pesantren setinggi 10-30 sentimeter. Sebanyak 50 rumah warga dan 19 hektare sawah terdampak.

Juga di Kecamatan Peterongan, banjir masih merendam 6 rumah dan 61 hektare sawah dengan ketinggian air antara 5 hingga 20 sentimeter di Dusun Ngudi, Desa Tugusumberejo.

Baca juga:
Rumah Terendam Banjir, Warga Jombang Enggan Mengungsi

Banjir juga merendam Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben dengan ketinggian air 5-10 sentimeter. Sedikitnya 5 rumah warga terdampak.

Maria mengatakan, debit air pada dua sungai besar yang melintas 5 desa tersebut saat ini masih cukup tinggi, yaitu Sungai Avur Ngotok Ringkanal dan Sungai Gunting.

"Ada beberapa penyebab banjir belum surut. Penyebabnya sungai masih tinggi, ada juga saluran yang pembuangannya agak ribet. Ada beberapa titik air berangsur surut," ungkap Stevie.

Baca juga:
Diguyur Hujan Deras, 2 Kecamatan di Jombang Terendam Banjir hingga 2 Meter

Salah satu warga RT 02 RW 01 Desa Trawasan, Ahmad Syamsudin (35) menjelaskan, banjir selutut orang dewasa itu mengganggu aktivitas warga.

"Tidak bisa keluar. Mau ke apotek saja tidak bisa, motor mogok kena banjir," pungkasnya.

Sebelumnya, banjir juga merendam 700 rumah warga di Desa Kademangan pada Kamis-Jumat pagi. Akibatnya, 39 orang harus diungungsikan ke kantor desa setempat dan sisanya mengungsi ke rumah keluarganya yang tidak terdampak.