Pixel Codejatimnow.com

Agar Angka Kemiskinan di Jatim Turun Terus, Ini Usulan Gerindra

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ni'am Kurniawan
Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim M. Fawait. (Foto: Dok.)
Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim M. Fawait. (Foto: Dok.)

Surabaya - Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim mengapresiasi kinerja Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama Pemprov atas keberhasilannya menurunkan angka kemiskinan di Jawa Timur sepanjang Maret hingga September 2021.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, penurunan angka kemiskinan Provinsi Jawa Timur pada periode tersebut mencapai 313,13 ribu jiwa. Penurunan itu berhasil mengoreksi angka kemiskinan Jatim dari 4,57 juta jiwa (11,40%) menjadi 4,25 juta jiwa (10,59%), atau turun 0,81 persen.

"Ini harus kita apresiasi kinerja Gubernur beserta jajaran di Pemprov. Terima kasih Bu Gubernur," ujar Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim M. Fawait, Sabtu (29/1/2022).

"Kita ingin agar ini bisa ditingkatkan. Sehingga capaian ini akan terus menjadi tren positif dalam menekan angka kemiskinan di Jatim yang imbasnya peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat," lanjutnya.

Menurut Fawait, keberhasilan ini harus ditopang dengan beberapa hal. Fraksi Gerindra meminta dua hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan dalam menurunkan tingkat kemiskinan, yang imbasnya akan meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP) sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Pertama, kata Fawait, bagaimana Gubernur dan jajarannya bisa memaksimalkan realisasi belanja negara (goverment expendoture) dalam hal ini APBD Jatim 2022 yang sudah disahkan untuk dibelanjakan secara maksimal.

Belanja negara APBD tersebut lanjutnya harus dilakukan mulai saat ini dan menghilangkan kebiasaan lama yang akan dimaksimalkan belanjanya di pertengahan tahun atau akhir tahun anggaran.

Baca juga:
Catatan Kinerja Khofifah di Mata Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim

"Dengan pelaksanaan belanja anggaran dilakukan sejak awal dan tidak menumpuk di pertengahan atau akhir tahun, maka akan berdampak cukup signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di masyarakat yang ujungnya pengentasan kemiskinan," jelasnya.

"Jadi per triwulan harus proporsional serapan anggaran untuk belanja tersebut. Sehingga dampak belanja negara bagi pertumbuhan ekomoni betul-betul bisa simultan," lanjutnya.

Yang kedua, kata pria yang juga Bendahara Partai Gerindra Jatim ini, pertumbuhan ekonomi salah satu pendorongnya, yakni investasi. Maka peningkatan investasi harus juga menjadi prioritas.

Data yang ada, lanjut Fawait, nilai investasi yang masuk di Jatim saat ini justru berada di nomor tiga secara nasional di bawah Jabar dan DKI Jakarta. Nilai investasi Jatim 2021 mencapai Rp52,7 triliun. DKI peringkat kedua mencapai Rp72,5 triliun dan Jabar nilai investasi yang masuk mencapai 107,2 triliun.

Baca juga:
Habib Lutfi dan 50 Ulama Jatim Dukung Prabowo-Gibran, Gus Fawait: Semoga Menang 1 Putaran

"Ini kan perlu mendapat perhatian pula agar investasi di Jatim meninggi. Karena besarnya investasi akan berbanding lurus dengan penyerapan tenaga kerja, mengarah pada pengurangan pengangguran, yang imbasnya akan menaikkan perekonomian masyarakat. Maka secara otomatis mengurangi angka kemiskinan," jelasnya.

Untuk itu, tegas Fawait, bagaimana saat ini Gubernur dan jajarannya bisa semakin menarik investor guna menanamkan inevestasinya di Jatim.

"Terobosan-terobosan termasuk reformasi birokrasi salah satunya mempermudah perizinan. Target meningkatkan nilai investasi di Jatim tahun 2022, baik itu investasi dalam negeri maupun investasi dari luar negeri harus menjadi nafas Pemprov Jatim. Fraksi Gerindra akan terus mensupport dan mendorong agar ini diwujudkan guna bisa semakin mengurangi angka kemiskinan di Jatim," pungkas pria yang juga Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN).