Surabaya - Kepala Dinas Sosial Surabaya Anna Fajriatin berkunjung ke kediaman balita berkelamin ganda Laila Fitriyah di Jalan Tanjungsari, Jaya Bakti no 57, Surabaya, Kamis (3/2/2022) siang.
Anna yang didampingi Camat Sukomanunggal dan Lurah Tanjungsari, sekaligus untuk menyampaikan pesan wali kota dan memberikan sejumlah bantuan.
"Hari ini saya dititipi bapak (wali kota), untuk memberikan sembako, kacang ijo, susu, telur, Insya Allah bisa dipakai. Jadi titipan pak wali kota untuk adik. Beliau beserta ibu menyampaikan salam hormat kepada ibu mohon maaf mewakilkan kami untuk hadir hari ini, dan Insya Allah akan jadi pantauan kami setiap bulan," ujar Anna di lokasi.
Baca juga:
- Pilu Bayi Berkelamin Ganda di Surabaya, Tak Bisa Operasi karena Kurang Gizi
- Faktor Ekonomi Jadi Pemicu Bayi Berkelamin Ganda di Surabaya Tak Bisa Operasi
Anna mengatakan, pihaknya akan ikut serta memberikan perhatian lebih terhadap Laila Fitriyah, mulai dari memberikan fasilitas kendaraan untuk pemeriksaan setiap dua minggu hingga menjamin pengobatannya.
"Nah Insya Allah ini nanti akan dicover atau dibantu kemensos. Untuk berobat setiap bulan dia harus kontrol ke rumah sakit pakai ambulans kami. Sudah saya tinggali nomor HP bisa kontak kami, tak jemput tak pulangkan lagi, supaya tidak mengeluarkan transport," jelas Anna.
Baca juga:
Bank Jatim Fasilitasi Pembukaan Rekening untuk Penyandang Disabilitas
Rencananya, keluarga Surahman dan Yuliani juga akan segera terdaftar sebagai penerima bantuan dari Kemensos, di antaranya Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) hingga masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH).
"Nanti itu akan kami usulkan per periode tahun 2022," katanya.
Saat ini pihaknya akan fokus pada penambahan gizi terhadap Laila Fitriyah agar berat badannya bisa naik dan memenuhi syarat untuk menjalani operasi di rumah sakit.
Baca juga:
Rekomendasi Kemensos, Dinsos Jember jadi Barometer Kabupaten Lain
"Insya Allah setelah kondisi berat badannya ini naik kemudian gizinya kembali, dia bisa dioperasi. Jadi kemungkinan kesulitan di Dr soetomo menunggu status gizi," tandas Anna.
Selain itu, pihaknya juga berkomitmen akan memberikan lapangan pekerjaan bagi Surahman (ayah bayi) agar memiliki penghasilan yang tetap untuk menghidupi keluarganya.
"Tadi kami sudah cek, memang keluarga ini masuk data MBR kami, nah itu tadi sudah laporan ke Bu Asisten untuk bisa dimasukan ke dalam Satgas (Satuan Tugas)," pungkas Anna.